Home News Dicky Terpilih Jadi Ketua LPM Kelurahan Mulyaharja Periode 2025–2030

Dicky Terpilih Jadi Ketua LPM Kelurahan Mulyaharja Periode 2025–2030

Jurnal Inspirasi – Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, menggelar rapat pleno terbuka pemungutan suara Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) periode 2025–2030, Minggu (19/10/25).

Kegiatan berlangsung di Kelurahan Mulyaharja dan dihadiri oleh Camat Bogor Selatan Irman Khaerudin, Lurah Mulyaharja Muslim Yuliantono, pengurus LPM, serta para ketua RT dan RW dan Tokoh masyarakat.

Berdasarkan hasil penghitungan suara, Dicky dari RW 05 meraih kemenangan telak dengan perolehan 48 suara, mengungguli tiga calon lainnya, yakni Yudi Faisal (RW 11) dengan 9 suara, Suherman (RW 04) dengan 2 suara, dan Yunto Mardanus (RW 12) dengan 7 suara. Sementara itu, terdapat 1 suara tidak sah dari total 67 suara yang masuk.

Dengan hasil tersebut, Dicky resmi terpilih sebagai Ketua LPM Kelurahan Mulyaharja periode 2025–2030.

Camat Bogor Selatan Irman Khaerudin menyampaikan, pemilihan LPM dilaksanakan serentak di seluruh kelurahan se-Kecamatan Bogor Selatan. Ia berharap ketua terpilih dapat melanjutkan dan memperkuat program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dijalankan sebelumnya.

“Kepada ketua terpilih, kami berharap bisa melanjutkan program-program kelurahan dan membawa Mulyaharja menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Lurah Mulyaharja Muslim Yuliantono menegaskan pentingnya sinergi antara LPM dan pihak kelurahan dalam mendorong pembangunan dan kesejahteraan warga.

“Semoga ketua LPM terpilih dapat bersinergi dengan kelurahan untuk membangun Mulyaharja yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Usai dinyatakan menang, Dicky menyampaikan terima kasih atas kepercayaan warga yang telah memilihnya. Dengan membawa semangat “Mulyaharja Maju, Berdaya, Bersama Lebih Baik,” ia bertekad menjalankan amanah dengan bijak dan terbuka.

“Ini bukan kemenangan saya pribadi, tapi tanggung jawab besar. Dengan dukungan warga, saya yakin kita bisa memajukan Mulyaharja bersama-sama,” kata Dicky.

Dalam program kerja 100 hari pertama, Dicky berencana untuk meninjau langsung kondisi di wilayah guna memetakan persoalan prioritas. Fokus awalnya adalah pengelolaan sampah, pemerataan pembangunan berbasis usulan RT/RW, serta penanganan anak putus sekolah melalui kolaborasi dengan pihak kelurahan.

“Saya ingin memulai dari hal-hal mendasar, seperti sampah dan pemerataan pembangunan,” ujarnya. Yudi

Exit mobile version