Home News Dinkes Kota Bogor Tingkatkan Cakupan Imunisasi

Dinkes Kota Bogor Tingkatkan Cakupan Imunisasi

jurnalinspirasi.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terus berupaya meningkatkan cakupan imunisasi terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dengan menggandeng fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta melalui inovasi Gebrak Siputik (Gerakan Bersama Raih Capaian Imunisasi dan Input ASIK).

Kebijakan itu terbukti efektif dalam memperluas layanan imunisasi, yang berdampak pada penurunan signifikan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Diketahui, awal 2025, Kota Bogor terpilih sebagai peserta pembelajaran bersama Linked Immunisation Action Network bersama delapan kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

Kehadiran Kota Bogor dalam program ini dinilai menginspirasi karena telah berhasil memperluas program imunisasi ke fasyankes swasta seperti rumah sakit, klinik, tempat praktik mandiri dokter (TPMD), dan praktik mandiri bidan (PMB).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, M.A.R.S., menekankan soal pentingnya kolaborasi lintas sektor ini.

“Kolaborasi dengan fasyankes swasta melalui Gebrak Siputik memungkinkan layanan imunisasi menjangkau lebih banyak masyarakat. Ini adalah bentuk sinergi nyata antara pemerintah dan swasta untuk mewujudkan generasi masa depan yang sehat,” ujar Retno, Minggu (29/6).

Dalam pertemuan Virtual Collaboration Learning (VCL) Wilayah Barat pada 24 Juni 2025, Kota Bogor kembali dipercaya menjadi pembicara.

Kota Bogor berbagi pengalaman terkait pelibatan fasyankes swasta yang kini telah memiliki perjanjian kerja sama (PKS) dengan Dinkes.

Melalui jejaring Puskesmas dengan fasyankes di wilayahnya, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk mendapatkan imunisasi.

Dampak positif program ini terlihat jelas. Berdasarkan data Dinkes, pada Januari-Mei 2025 hanya ditemukan 2 kasus pertusis, 4 kasus rubella, dan 1 kasus campak.

Jumlah ini menurun dibandingkan 2024 yang mencatat 5 kasus campak, 7 kasus rubella, dan 15 kasus pertusis.

“Penurunan kasus ini menunjukkan efektivitas pelayanan imunisasi yang semakin luas dan merata di Kota Bogor. Kami berkomitmen menjaga kesinambungan kerja sama ini agar cakupan imunisasi terus meningkat,” jelasnya.

Kata dia, upaya itu semakin diperkuat dengan program nasional Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang akan dilaksanakan pada Agustus dan November mendatang.

BIAS menyasar anak SD/sederajat kelas 1, 2, 5, dan 6 untuk mendapat vaksin campak, difteri, tetanus, dan HPV (khusus anak perempuan).

Ia menyebut bahwa keberhasilan BIAS sangat bergantung pada sinergi Dinkes dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, agar setiap anak sekolah memperoleh hak yang sama untuk perlindungan kesehatan.

Dinkes Kota Bogor pun mengimbau masyarakat untuk membawa balita ke puskesmas, rumah sakit, posyandu, atau fasyankes swasta untuk imunisasi rutin.

Kemudian, memastikan anak mengikuti BIAS di sekolah pada Agustus dan November, dan segera melengkapi imunisasi balita yang belum lengkap.

“Kesuksesan imunisasi bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga peran aktif semua pihak, terutama orang tua. Pastikan anak kita terlindungi melalui imunisasi lengkap agar tumbuh menjadi generasi yang sehat dan tangguh,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto|*

Exit mobile version