Bismillahir Rahmanir Rahiem
Wow..terima kasih mas Kris, atas sharing informasi tulisan, ada putra bangsa yang berbakat di NTT dengan kreatifitas inovasinya sehingga remaja tersebut banyak mendapat penghargaan nasional dan internasional atas prestasinya, karena anak Indonesia itu bertalenta yang kreatif dan inovatif. Selaku orangtua, kita sangatlah senang and happy mendengarnya.

Harapan kita semoga anak Indonesia yang bertalenta dan berprestasi tersebut terus maju dan berkembang lagi.
Dengan adanya informasi ini, hendaknya bpk Mendikdasmen RI harus dan wajib memperhatikan dengan memberikan berbagai fasilitasi edukasi untuk anak Indonesia ini agar mereka bisa maju dan berkembang ke dunia Internasional, sebelum “diambil”negara lain, jika NKRI abai dan cuek.
Maksudnya putra bangsa yang berprestasi itu, jangan sampai diberi beasiswa oleh Negara maju dan moderen lainnya, sehingga mereka beroleh manfaat, yang kemungkinan anak-anak kita yang berprestasi enggan pulang ke Tanah Airnya dengan berbagai alasan “negatif” yang kurang enak didengarnya.
Soal kurang perhatiannya Pemerintah RI dalam hal ini Kemendikbud RI terhadap putera/puteri WNI yang berbakat dan memiliki inovasi dengan prestasi yang cemerlang di dunia internasional, mengglobal, bukan rahasia lagi, careless.?
Saya punya pengalaman yang kurang baik, seperti yang dikeluhkan putri sulungku.Annisa Hasanah kepadaku ayahnya. Putri sulungku sekarang sedang menyelesaikan Disertasi Doktornya di Kyoto University, Jepang. Annisa mendapat undangan Pemerintah Jepang lk 3 tahun lalu, untuk studi lanjut di Jepang atas biaya program beasiswa Monbusho Jepang.
Mengapa Pemerintah Jepang, kok bisa tertarik mengundang putri sulungku studi di Kota legenda/herritage Kyoto, negara Sakura Jepang?
Jawabannya singkat saja, negara maju dan modern spt Jepang, dll sangat peduli (very carefully) terhadap nasib anak-anak muda/generasi muda bangsa yang berbakat, bertalenta dan berprestasi secara menonjol dan dikenal di arena publik.
Salah seorang putri Indonesia yang dipandang menonjol di publik karena prestasi dan reputasinya tersebut adalah putri sulungku Hj.Annisa Hasanah, alumni S1 dan S2 IPB University dan Goetingen Jerman. Annisa meraih begitu banyak penghargaan baik nasional dan internasional dengan karya kreatif dan inovatifnya, yang diberi nama produk ramah lingkungannya “Ecofunopoly”, sudah berHAKI merek dan produk dari Kemenkumham RI keluaran thn 2013, sekarang Ecofunopoly dipasarkan secara online (digital marketing) ke seluruh dunia.
Ecofunopoly adalah sejenis papan permainan “board game”, mainan anak-anak/remaja dengan dadunya diambil dari bahan kertas bekas didaur ulang (recicling, reuse), berfungsi untuk mendidik anak-anak dan remaja agar sadar dan peduli terhadap kelestarian sumberdaya alam dan kesehatan jasa-jasa lingkungan hidup (SDA dan jasling) dalam rangka mewujudkan visi dan misi, agenda dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Develoment Goals/SDGs) yang tengah didorong PBB (United Nations). Konten Ecofunopoly antara lain bertemakan tentang penangulangan sampah, carbon (CO2), tumpahan minyak (oil spiil) di laut, banjir, kebakaran hutan, hutan kota, reboisasi, dll.
Dengan karya inovasi Ecofunopoly ini, Annisa Hasanah banyak diundang sebagai peserta dan nara sumber oleh NGO/Coorporasi dan kampus PT ke beberapa negara di dunia, baik Asia, Eropah, Amerika, Australia dan bahkan ke beberapa negara Afrika spt Arab Saudi untuk membahas perkembangan industri kreatif dunia Islam. Juga dikunjungi dan dipublish oleh berbagai media massa cetak spt HU Kompas, Republika, Radar Bogor, Pakar dsb, media elektronik spt beragam Channel TV dan Radio untuk acara dialog dan wawancara, terlebih publikasi Ecofun melalui media sosial digital-internet spt Youtube, Facebook, Whats App, Twitter, dll.
Alhamdulillah, terakhir tepatnya di akhir tahun 2020, di era pertengahan pandemi Covid 19, putriku Annisa Hasanah mendapat penghargaan PBB dan Bank Dunia untuk kompetisi “The Winner Hers SGDs in the World”, ada sebanyak 7 orang wanita muda di dunia, ketika itu thn 2020, yang mendapat penghargaan internasional. Alhamdulillah, subhanallah, salah seorang diantaranya warga dunia peraih penghargaan itu adalah putri Indonesia asal Bogor, bernama Annisa Hasanah, Sarjana dan Magister Lanscape lulusan IPB University dan Gootingen University Jerman. Annisa Hasanah putriku mewakili kawasan atau regional Asia-Fasifik.
Sebelumnya Annisa juga meraih berbagai penghargaan dari LSM/NGO Internasional dan kampus PT asal Jerman, Jepang, Korsel, Amerika, Australia, Arab Saudi, dan barangtentu juga penghargaan dari Dalam Negeri, institusi Pemerintah dan Swasta di Indonesia diantaranya spt Bakrie Foundation, Bank Mandiri, dll.
Bagi mereka yang merasa penasaran dengan informasi karya kreatif-inovatif Ecofunopoly agar lebih jelas, maka bisa berkunjung ke alamat kami, apabila ada kesempatan di lokasi Gallery and Ecofunworkshop, Kampung Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kelurahan Sindangsari Kota Bogor Timur, Jawa Barat, ..wellcome. Di tempat yang kecil dan sederhana itu, insyaAllah ada inspirasi yang bersifat “small is beautifully” diantaranya kita bisa sharing tentang apa, mengapa dan bagaimana? kiat-kiat kita mendidik anak yang kreatif, inovatif dan produktif, serta alhamdulillah mereka putera/puteri kita bisa meraih berbagai prestasi, alhamdulillah bisa mengglobal, setara dengan warga dunia lainnya.
Putriku Annisa Hasanah, kelahiran thn 1989 di Bogor, sejak memperkenalkan produk kreatif-inovatif Ecofunopoly banyak diundang di kegiatan dan acara Seminar, Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) di berbagai forum internasional, baik sebagai peserta maupun narasumber, terutama mereka atau negara yang proaktif ingin mengenal produk karya Ecofunopoly sekaligus mensponsorinya, adalah negara maju dan modern seperti Jerman, Jepang, Korsel, RRC, USA, Arab Saudi, dll.
Suatu ketika putriku Annisa Hasanah pernah berucap kepadaku ayahnya bahwa mengapa Annisa kok sering diundang oleh negara-negara orang lain, ketimbang negara kita sendiri. Atas “keluhan dan keprihatinan” putri sulungku itu kepadaku, saya selaku orangtuanya hanya bisa mengelus dada, beristighfar, sambil menarik napas panjang, lantas berucap kepada puteriku secara apologis…”ya Allah, beginilah nasib negara kita Indonesia yang masih sedang berkembang (developing country) atau mungkin.juga masih hidup terbelakang (underdeveloped country) akibat para elite politiknya yang gemar, doyan berKKN dgn penampilan “hedonist life style.” Wallahuaklam bissawab.
Ya mudah-mudahan di era Kabinet Merah Putih, dibawa kepemimpinan kader militer Presiden RI Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, harapan kita WNI yang mendambakan kemajuan negara-bangsa/NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 asli, gaya dan gusture regim penguasa (the ruling party) hendaknya lebih diperhatikan dan dipedulikan! (carefully) terhadap putera/puteri anak Indonesia yang berbakat dengan karya inovatifnya mereka agar diberikan perhatian dan dukungan pendanaan, sehingga mereka bisa berkembang maju baik skala nasional dan global.
Janganlah diteruskan gaya (styling) dan gerak gerik (gusture) the ruling party yang “cuek” (apatis dan permisif) selama ini, terutama Regim politik satu satu dasa warsa terakhir terhadap generasi muda yang bertalenta di negeri ini, maaf “dicuekin”. Faktanya putriku Annisa Hasanah pembiayaan pengembangan produk kreatif Ecofunopolynya hampir semuanya (diatas 90 persen) disponsori oleh negara-negara maju spt Jerman, Jepang, Korsel, China, Amerika dll.
Demikian narasi singkat dibuat dengan maksud adanya informasi ini, dapat mendorong proses penyadaran dan pembelajaran.(lesson learned, iktibar) kita bersama, bahwa masa depan bangsa Indonesia yang gemilang yang.membanggakan, hanya bisa diraih dengan kesungguhan kita memperhatikan kehidupan Generasi Penerus Bangsa yang berbakat dan bertalenta kreatif-inovatif, produktif harus dan wajib difasilitasi negara, dengan kata lain Pemerintah RI harus lebih peduli (carefully) bukan apatis dan permisif, alias cuek (careless), nauzubillahi minzalik.
Akhirulkalam, semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menolong hamba-hambaNya yang beriman, bertaqwa, gemar berbuat kebajikan.dan mempercayai kehidupanakhirats/hari Kiamat yang abadi, sehingga berdampak positif pada pola berperilaku.mulia (akhlaqul karimah) meninggalkan KKN dan perbuatan kriminal lainnya.
Save Generasi Muda Bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia Emas, thn 2045.
Gallery and Ecofunopoly, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari Botim City, West Java, Kamis, 24 April 2025
Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-tulisannya di Media Sosial)