Megamendung – Jurnal Bogor
Kondisi daluran irigasi yang ada di wilayah Bogor Selatan, khususnya di Kecamatan Cisarua dan Megamendung sedimen atau pengendapan benda berat terus terjadi. Hal ini menjadikan saluran irigasi itu terus mengalami pendangkalan. Dampaknya masyarakat menjadi disusahkan akibat volume air yang mengalir di saluran irigasi itu jika terjadi hujan meluap mengaliri pemukiman warga.
Seperti yang terjadi di saluran irigasi wilayah Citeko, Kecamatan Cisarua tepatnya di Sawah Lega, beberapa rumah warga dan mesjid jika terjadi hujan selalu kembanjiran hal itu kerap membuat warga setempat direpotkan. Bahkan jika benajir terjadi akibat luapan air irigasi mesjid tersebut tidak bisa digunakan.
“Saluran irigasi ini terus mengalami pendangkalan. Beberapa hari lalu kita melakukan pengeruka . Cuma karena tenaganya terbatas, pengerukan tidak bisa maksimal. Endapan lumpur di saluran ini masih tebal, dan jika hujan besar terjadi airnya bisa meluap kembali,” ujar Komar, warga setempar.
Ditempat terpisah, yaitu di Kampung Doyong, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, saluran air irigasi yang berdampingan dengan jala lingkungan dan pertanian warga menglami hal serupa. Menurut warga setrmpat, jika terjadi hujan dan airnya irigasi meluap, jalan satu satunya sarana lalulintas ke kampung tersebut tidak bisa dilalui akibat adanya arus air yang melimpah dari saluran irigasi.
“Ini merupakan saluran irigasi yang seharusnya ada penanganan dari pihak UPT Pengairan. Kita berharap adanya langkah pengerukan dengan melibatkan intansi tersebut. Karena selama ini, keberadaan UPT Pengairan seolah olah tidak terdengar kiprah dan pungsinya,” pungkas Solihin, warga sekitar. Dadang Supriatna.