Megamendung – Jurnal Bogor
Missi camat Megamendung Ridwan S.os untuk menyelesaikan kemacetan di wilayah Puncak yang menjadi persoalan ke tingkat nasional bakal terwujud. Yaitu dengan melebarkan jalan alternative Cikopo Selatan mulai dari Seuseupan Ciawi dan tembus ke Citeko Panjang, Kecamatan Cisarua dengan lebar badan jalan 6 meter.
Dan progres upaya yang dilakukan camat Ridwan, kini sudah mendapatkan hibah tanah seluas 8 hektar. Tanah seluas itu adalah 6 hektar dari PTPN VIII Gunung Mas dan 2 hektar dari Taman Nasional Gede Pangrango ( TNGP). Dengan adanya perhatian dari PTPN VIII dan TNGP tersebut, sangat meringankan pemkab Bogor untuk pelebaran jalan ini.
“Dengan tugas saya sebagai camat di Megamendung harus ada bukti bagi masyrakat dan pemkab Bogor. Yaitu untuk mewujudkan pelebaran jalan alternative Cikopo Selatan. Dan pekerjaan beratnya yaitu penyediaan lahan 80 persen sudah siap. Selain beberapa warga pemilik tanah mulai memberikan hibah, PTPN VIII dan TNGP sudah melakukan hal serupa. 2 hektar dari TNGP dan 6 hektar dari PTPN VIII Gunung Mas. Bentuk tanah dari PTPN VIII dan TNGP terseut memanjang, mulai dari pintu masuk gerbang Markas Syariah Desa Sukagalih Megamendung, hingga ke Kampung Panjang di Desa Citeko Cisarua,” tandas camat.
Menanggapi akan dilakukannya program tersebut, warga dan pata pengguna jalan menyambutnya dengan gembira. Hal ini dukarenakan, dengan dilebarkan dan ditembuskan dengan rute yang disebutkan camat, warga menilai akan terjadi peningkatan perekonomian bagi warga sekitar.
“Sangat jelas sekali, drngan dilebarkannya jalan alternative kemacetan akan tertangani. Dan rute ini pasti akan lebih ramai dilintasi. Karena dengan rute tersebut para wisatawan bisa langsung menuju beberapa tempat wisata terbesar di Puncak. Selain itu, secara otomatis tempat tempat usaha masyrakat lokal akan mengalami kemajuan akibat ramainya jalur ini. Untuk itu semoga program tersebut segera terlaksanakan,” pungkas Asep Bagja warga Megamendung. Dadang Supriatna.
