Tamansari | Jurnal Bogor – Musim kemarau mulai terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya, namun di tiga wilayah, yakni Sukajaya, Tamansari dan Sukaluyu, Kecamatan Tamansari tidak mengalami kesulitan air bersih.
Pasalnya adanya program Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) tidak terdampak kekeringan.
Humas KPSPAM Cisalaka Asep Suryana, mengatakan, program ini dimulai pada tahun 2019 dengan penanaman pipanisasi sepanjang 1,8 km ke wilayah RW 06 Sukajaya RW 12 Desa Sukaluyu dan RW 09 Desa Tamansari dari sumber mata Air Gunung Salak Legok Pinding untuk jangkauan pelayanan air bersih untuk 195 penerima manfaat.
“Sejarah panjang dan mengikat dari wilayah yang berbatasan tersebut tidak lepas dari unsur kearifan lokal, bahwa dasar air adalah pemenuhan hajat hidup warga,” bebernya.
Asep menjelaskan, sebelum ada program Pamsimas penduduk desa sedikit mengalami keterbatasan akses air minum saat musim kemarau. Sampai sekarang saat kemarau datang debit air yang ada masih dianggap kurang, sehingga para pengelola masih mencari cara yang lebih efisien untuk menambah debit air, dintaranya mencari mata air.
Sumber air yang digunakan saat ini berasal dari tiga mata air, yaitu Legok Pinding yang berada dalam wilayah desa Sukajaya, namun kebermanfaatan dari tata kelola KPSPAMS Cisalaka menjangkau sampai tiga Desa, tapi kalau kita mendapat sumber mata air yang baru bisa lebih banyak penerima manfaat yang belum bisa mengakses air bersih,” jelas Asep, Kamis (31/7/24).
Salah satu warga Kampung Loa Bunai mengatakan, ketika KPSPAM Cisalaka belum terbentuk. Setiap memasuki musim kemarau, warga disini kerap mengalami kesulitan air bersih dan bila diatas ada pembangunan air yang mengalir ke warga kerap kali kotor dan keruh.
“Alhamdulillah berkat adanya program KPSPAM Cisalak warga kampung Loa dan sekitarnya tidak mengalami kekeringan air bersih,” ungkapnya.
Yudi