JURNAL Inspirasi – Para petani musiman bunga sedap malam Sawah Minggu di Desa Batutulis, Nanggung, kabupaten Bogor relatif merugi. Pasalnya, penanaman bunga sedap malam karena seharusnya musim panen seminggu sebelum Lebaran.
Edo (37), salah satu pengepul kembang menerangkan, mungkin para petani hanya mengandalkan obat perangsang agar pertumbuhan kembang sedap malam itu bisa cepat berbunga sehingga pangsa pasar untuk memenuhi pembeli pada perayaan Idul Fitri masih tercover.
Meski kembang sedap malam yang ditanami para petani kini relatif berbunga namun para petani tetap saja merugi, karena penjualan bunga tersebut tak seperti dimana datangnya pada perayaan Idul Fitri.
Di hari biasa harga bunga sedap malam per batang kisaran Rp2 hingga 3 ribu, namun tiga atau 2 hari sebelum lebaran penjualan bunga sedap malam per batangnya bisa mencapai 8 bahkan 10 ribu rupiah,” kata Edo (37).
Edo yang juga sebagai pengrajin dekorasi bunga hidup merupakan masih warga Batutulis menyebut, di momen perayaan lebaran, konsumen kembang sedap malam terus meningkat namun para petani tak bisa mencukupi kebutuhan pangsa pasar akibat pertumbuhan usia tanam kembang sedap malam tersebut tak maksimal.
“Sepertinya petani kembang hanya mengandalkan obat atau pupuk lainnya sehingga para petani kembang sedap malam untuk penjualan pada perayaan idul Fitri tahun 2024 ini rata-rata merugi. Setiap tahun terutama di perayaan Idul Fitri bunga sedap malam banyak diburu pembeli,” jelasnya.
(arip ekon)