Home News Genpar dan Masyarakat Leuwisadeng Bakal Demo SPBU Pondok Bujang , Ini Tuntutan...

Genpar dan Masyarakat Leuwisadeng Bakal Demo SPBU Pondok Bujang , Ini Tuntutan Para Karyawan

Sambas Alamsyah

JURNAL Inspirasi – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-16609 yang terletak di Kampung Pondok Bujang, Desa Kalong Satu, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor bakal didemo oleh Gerakan Nasional Pajajaran (Genpar).

Hal ini buntut dari pemberhentian terhadap  7 orang karyawan di SPBU tersebut secara sepihak.

“Sehubung telah terjadinya permasalahan perihal pemutusan kerja sepihak oleh manajemen SPBU Pertamina nomor area 34-16609. Genpar akan menggelar aksi unjuk rasa dengan masyarakat umum,” kata Ketua Umum LSM Genpar Sambas Alamsyah, Kamis (4/4/2024).

Sambas mengatakan, pihaknya telah mendapatkan kuasa dari pihak karyawan yang merasa dirugikan.

Para karyawan diberhentikan tanpa adanya pesangon, padahal para karyawan bekerja  sudah ada yang lima tahun.

Dia menjelaskan, bahwa tuntutan parakaryawan yang diberhentikan agar perusahaan memberikan hak karyawan diluar BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.

Kata dia, bahkan hingga saat ini perusahaan belum mendaftarkan hak-hak karyawan ke Dinas Ketenagakerjaan. Dengan  begitu Sambas meminta pihak terkait agar mencabut ijin perusahaan migas tersebut.

 “Saya minta Instansi terkait dalam hal ini pemerintah, agar untuk mencabut ijin perusahaan SPBU Pertamina nomor area 34-16609 itu,” kata dia.

Unjuk rasa akan dilakukan dua hari,  pada Jumat dan Sabtu, 5 dan 6 April 2024 sekitar pukul 14.00 wib.

Sambas menyatakan, pihaknya sudah mempersiapkan untuk ujuk rasa. 10 unit kendaraan roda empat, kendaraan roda dua 70 unit, spanduk pernyataan dan dengan jumlah massa 200 orang.

Sementara, salah satu pengawas SPBU Muhammad Ramli memberikan keterangan bahwa, dalam hal ini pihak SPBU tidak memberhentikan para karyawan tersebut.

“Ini salah paham aja, mereka ini terlalu berlebihan (kalau sampai mau demo), padahal mah operator disini nggak diberhentiin. Dia berhenti sendiri, ada video pernyataannya juga saksiknya juga ada,” bebernya.

Dia beranggapan bahwa persoalan tersebut para karyawan hanya terprovokasi oleh salah satu operator yang diberhentikan.

“Jadi ada satu orang ini provokatornya yang ngajak-ngajak untuk pada keluar yang lainnya,” pungkasnya.

(andres)

Exit mobile version