JURNAL Inspirasi – Asisten Kajian Islam (ASKI) UIKA Bogor mengadakan tadabbur Qur’an surah Al-Qadr ayat 1-5 pada Kamis (21/3/2024) di Masjid Al Hijri II Universitas Ibn Khaldun Bogor. Kajian ini untuk mengungkap fakta-fakta menarik di balik nuzulul qur’an.
Pemateri diisi oleh Dr. Zahid Mubarok, S. Th. I., M. E. I, selaku Dosen Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIKA Bogor. Dalam tafsir surah Al-Qadr, ayat pertama dia menjelaskan Surah Al Qur’an yang terdiri dari 30 juz turun sekaligus ke langit dunia, dan melalui Jibril kepada Nabi Muhammad turun secara berangsur-angsur sesuai dengan keadaan.
Malam diturunkannya Al-Qur’an disebut malam lailatul qadar.
Qadar: malam perubahan. Allah akan merubah takdir-takdir hamba Allah selama 1 tahun.
Inilah rahasia kenapa malam lailatul qadar dianjurkan untuk banyak beribadah, karena pada malam perubahan ini Allah yang langsung merubah takdir kita, wasilahnya doa dan permintaan-permintaan kita.
Ayat kedua, apa itu malam lailatul qadar?
Tafsir ayat ke-3, malam ini Lebih baik dari seribu bulan. Yang 1000 bulan itu dihitung 83 tahun lebih 4 bulan.
Dalam malam lailatul qadar Allah mempercepat doa kita, sehingga orang yang mendapatkan 1 malam saja lailatul qadar setara dengan 83 tahun. Maka asbabun nuzul surah ini, ketika datanglah para sahabat mengadu kepada Nabi, “orang dahulu usianya panjang-panjang, kami iri usia mereka sampai ratusan tahun sedangkan umatmu sebentar saja.”
Lalu Rasulullah menjawab :
“Wahai sahabatku jangan cemas, nanti ada 1 malam kalau kamu bisa mendapatkan 1 kali saja berarti usiamu 83 tahun + usia berjalan saat ini.”
Kalau mendapatkannya 10 kali berarti hidup 830 tahun ditambah dengan umurnya saat itu.
“Orang yang tau betul lailatul qadar, sebagaimana rakyat tetap didepan pintu gerbang seraya mengatakan aku tidak akan meninggalkan tempat ini kecuali bertemu dengan sang raja. Inilah orang yang ingin berjumpa dengan rajanya, begitupun orang yang ingin mendapatkan malam kemuliaan ini, dia tidak akan beranjak dari beribadah kepada Allah.
Tafsir ayat ke-4, Tanazzalu artinya turunnya sekali yang terus menerus tanpa henti.
Karena malam itu sangat mulia maka dipimpin malaikat yang paling mulia membawa surat untuk menyampaikan Al Qur’an. Siapapun yang bersentuhan dengan Al-Qur’an pasti mulia. Dua tempat yang mulia Mekah Madinah mulia karena tempat turunnya Al-Qur’an, manusia yang paling mulia ada 1 Nabi Muhammad karena nabi menerima Al-Qur’an.
Ada juga dari 12 bulan, 1 nama bulan yaitu Ramadhan menjadi mulia karna bulan diturunkannya Al-Qur’an.
Maka ada malam dari 29 malam dari Ramadhan yang mulia yaitu malam lailatul qadar mulia karna malam diturunkannya Al-Qur’an.
Tafsir ayat ke-5, Al qadr disebut juga Adh-Dhayyiq, karena dari bumi ke langit ada jalan yang dilalui Allah juga malaikat-malaikat. Pada malam itu jalan-jalan ini akan menyempit saking banyaknya malaikat yang turun ke bumi dan malaikat yang turun ke bumi bukan malaikat abal-abal, tapi semuanya pilihan Allah yang sudah diizinkan Allah.
(maria ulfah/mg-uik)