jurnalinspirasi.co.id – Memasuki hari ketiga puasa bulan Ramadhan 1445 hijriah, harga sejumlah komoditas bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bogor terpantau masih tinggi.
Harga jual komoditas bahan – bahan pokok kebutuhan masyarakat tersebut, sebagian besar masih relatif bertahan sama seperti pada H-3 sebelum puasa hingga dua hari puasa yang lalu.
Di Pasar Leuwiliang, pasar tradisional terbesar di wilayah barat Kabupaten Bogor, harga sejumlah komoditas bahan kebutuhan pokok terpantau masih cukup tinggi
“Harga beras premium sedikit menurun dari Rp14,5 ribu menjadi 14 ribu rupiah. Sedangkan beras medium stabil di harga 12 ribu rupiah per liter,” kata Kepala Unit Pasar Leuwiliang PD Pasar Tohaga Mulyadi, Kamis (14/3/2024).
Ia menerangkan, penurunan harga jual terjadi pada daging ayam broiler dari semula harga Rp42/Kg menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Sementara untuk harga telur ayam broiler harga jualnya stabil di kisaran Rp 31 ribu per kilogram. Untuk komoditas bahan pokok lainnya, daging sapi lokal bertahan di kisaran harga jual Rp 135 hingga Rp140 ribu per kilogram dan minyak goreng curah bertahan di Rp16,5 ribu per kilogram.
“Harga gula pasir lokal tetap 17 ribu rupiah per kilogram dan tepung terigu curah juga bertahan di harga 10 ribu rupiah per-kilogram. Rata – rata harga jual komoditas bahan pokok stabil,” bebernya.
Situasi harga jual komoditas bahan – bahan pokok kebutuhan masyarakat hampir serupa di Pasar Parung yang merupakan pasar tradisional terbesar di bagian utara wilayah Kabupaten Bogor.
Eti Rusyati, Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Unit Pasar Parung mengungkapkan untuk harga jual daging ayam lokal Rp 39 ribu per ilogram, beras premium Rp16 ribu dan beras medium Rp14,5 ribu per liter.
Sedangkan harga jual daging sapi lokal Rp 140 ribu rupiah per kilogram, lalu telur ayam broiler Rp 32.500 ribu per kilogram. Minyak goreng curah Rp17 ribu per kilogram dan gula pasir Rp 18 ribu per kilogram.
“Yang naik harga jual daging sapi lokal yaitu dari Rp130 menjadi 140 ribu rupiah perkilogram. Untuk komoditas bahan pokok lainnya relatif stabil,” pungkasnya.
(andres)