jurnalinspirasi.co.id– Petani melon yang tergabung dalam kelompoktani Bina Tani di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, mulai memanen buah melon yang menggunakan jasa lebah untuk penyerbukan pada pertanaman melon irigasi tetes.
Panen ini disambut sukacita petani karena panen melimpah berbarengan dengan tibanya bulan Ramadhan saat konsumsi buah sedang meningkat. Pada saat bulan Ramadan, buah-buahan pun menjadi kebutuhan makanan penting yang diperlukan. Sebab selain sayur mayur buah adalah sumber gizi dan membantu mempertahankan kesehatan tubuh.
Jasa penyerbukan oleh lebah yang diterapkan kelompok tani Bina Tani telah membuahkan hasil panen melon varietas New Kinanti dengan produktivitas hasil panen mencapai 4-5 ton per hektar dengan harga jual 25,000,- per kg digreenhouse dan Rp. 33,000,- per kg ketika sudah ditangan konsumen.
Penyuluh pertanian lapangan kecamatan Menes, Gatot Ginanjar menuturkan penggunaan jasa lebah untuk penyerbukan atau Polinasi tanaman melon dapat menekan biaya produksi dan efisiensi tenaga kerja penyerbukan, untuk itulah Ia mengajak petani binaannya berinovasi menggunakan bantuan lebah untuk penyerbukan.
Mengenai teknologi dan inovasi, Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menuturkan petani harus cerdas dan mampu menguasai teknologi sehingga potensi peningkatan produktivitas usaha taninya menjadi berlipat ganda.
“Selain inovasi serta penguasaan teknologi informasi, perubahan pola pikir menjadi hal penting dalam meningkatkan produktivitas serta nilai tambah produk petani. “sebut Dedi.
Sementara Mohamad Tofari ketua kelompoktani Bina Tani yang akrab disapa Itop menjelaskan pada proses penyerbukan dengan bantuan lebah kotak.
Masing-masing kotak lebah berisi satu koloni lebah yang berjenis trigona laeviceps lebah tanpa sengat (Apis trigona). Dilahan greenhouse seluas 500 m² yang dikelolanya disimpannya 20 kotak lebah. Satu koloni lebah terdiri atas 5,000 sampai 10,000 ekor lebih menyerbuki 1.400 tanaman melon dalam greenhouse yang berumur 27 hari setelah tanam (hst).
Sejak tanaman berumur 27 hari atau menjelang tanaman melon berbunga, dan jika bakal buah melon terbentuk, kotak lebah dikeluarkan dari greenhouse untuk lebah mencari resin selama satu minggu dan kemudian akan dimasukkan ke dalam greenhouse lainnya apabila ada tanaman yang menjelang berbunga dan seterusnya begitu.
“Jadi, lebah trigona yang berada di greenhouse hanya satu sampai dua minggu dikarenakan sumber nektar dan polen dari bunga melon mulai terbatas dan lebah trigona memerlukan resin atau getah untuk membuat kantung-kantung telur dan tempat menyimpan madu serta polen, ” ujar Itop, Rabu (13/03/2024).
Itop menuturkan sepekan setelah diserbuki kemudian muncul rata-rata tiga atau empat bakal buah per tanaman dan hampir semua tanaman berhasil berbuah Selanjutnya Itop, menyeleksi bakal buah pada hari ke-10 sejak mekar bunga. Atau saat tanaman berumur 37 hari.
Itop mempertahankan bakal buah berukuran besar, bentuk bagus atau proporsional, dan mulus serta menyeleksi dengan membuang buah yang berukuran tidak sempurna. Satu tanaman hanya dipertahankan satu buah agar hasilnya maksimal, yakni berbobot 1,5—2 kg dan kemanisan minimal 13°briks.
“Jika mempertahankan lebih dari satu melon, mutu buah turun sehingga harga jual pun rendah,” terangnya.
(Regi/BBPMKP – Ahmad Suryadi PPL Kec. Menes)