jurnalinspirasi.co.id – Para pedagang di Pasar Bogor dan Sukasari menyatukan suara mereka dalam aksi menolak keras rencana relokasi yang diusulkan pihak berwenang, Jumat (8/3/2024). Mereka menilai langkah tersebut dapat mengancam keberlangsungan usaha mereka di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih.
Dilansir dari Akun Instagram infobogor, Sabtu (9/3/24), unjuk rasa yang dipimpin oleh perwakilan pedagang, mereka menegaskan bahwa kebijakan relokasi yang diusulkan tidak mempertimbangkan dampaknya terhadap kehidupan para pelaku usaha lokal.
Pasar yang telah menjadi pusat ekonomi masyarakat setempat dianggap sebagai tulang punggung perekonomian, dan para pedagang merasa bahwa kebijakan tersebut dapat merugikan keberlanjutan usaha mereka.
Pada konferensi pers, juru bicara aksi menolak relokasi tersebut menyatakan, “Kami memahami perlunya kebijakan yang memperhatikan aspek kesehatan, namun kami juga perlu dipertimbangkan sebagai bagian integral dari ekosistem ekonomi lokal. Relokasi yang diusulkan seolah-olah mengesampingkan peran kami dalam menjaga keberlanjutan perekonomian di tingkat komunitas.”
Aksi ini mendapat dukungan luas dari warga setempat, dan masyarakat turut berpartisipasi dalam unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas terhadap pedagang Pasar Bogor dan Sukasari. Para demonstran menyerukan agar pemerintah lebih memperhatikan aspirasi masyarakat dalam merancang kebijakan yang dapat memberikan keseimbangan antara aspek kesehatan dan ekonomi.
Pemerintah Kota Bogor belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi ini, namun para pedagang berharap bahwa suara mereka dapat didengar dan menjadi pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan terkait relokasi kebijakan di masa mendatang.
(miftahul jannah/mg-uik)