jurnalinspirasi.co.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkenalkan Rapor Pendidikan khusus untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam acara Rapor Pendidikan 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Acara ini untuk memperkenalkan pembaruan Rapor Pendidikan kepada pemerintah daerah dan lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah serta berdialog dengan para penerima manfaat Rapor Pendidikan dari masing-masing satuan pendidikannya.
“Pemanfaatan data Rapor Pendidikan, baik di satuan pendidikan maupun pemerintah daerah, pada prinsipnya adalah sebagai dasar pembenahan dan perencanaan layanan pendidikan yang lebih tepat guna, yaitu untuk pembelajaran kepada anak-anak kita,” ujar Iwan Syahril selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah serta moderator dalam acara dialog tersebut, dikutip dari siaran YouTube KEMENDIKBUD RI, Rabu (6/3/2024).
Dilansir dari kemdikbud.go.id pada Rabu (6/3/2024), menurut data yang tersedia, semua pemerintah daerah telah mengakses Rapor Pendidikan, dan sekitar 90% di antaranya telah menggunakan informasi tersebut sebagai dasar untuk perencanaan dan alokasi anggaran. Demikian pula, lebih dari 350 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia telah mengakses Rapor Pendidikan, dan hampir 90% di antaranya telah memanfaatkannya untuk memperbaiki berbagai aspek pendidikan.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Kholid, berbagi pengalaman dalam memanfaatkan Rapor Pendidikan di wilayahnya. Pada tahun 2022, ia memulai kerja sama dengan guru dan berbagai pihak lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah Pekalongan.
“Kami membentuk Tim 23 yang bergerak turun ke lapangan untuk memberikan informasi hasil Rapor Pendidikan dan memberi pendampingan kepada sekolah-sekolah di daerah Pekalongan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kab. Pekalongan, Kholid, yang hadir dalam acara tersebut.
Selanjutnya, Kholid menjelaskan bahwa sekolah yang memiliki hasil Rapor Pendidikan yang kurang optimal akan mendapat pendampingan untuk melakukan perbaikan, baik dalam hal pembelajaran, kompetensi guru, dan aspek lainnya. Ia juga menjelaskan bahwa terdapat Tim 23, yang terdiri dari kepala sekolah, Guru Penggerak, operator, pengawas, dan dinas pendidikan, akan terlibat dalam proses ini.
Deden Suryanto, Kepala SMK Negeri 1 Subang, juga menyoroti bagaimana Rapor Pendidikan dapat membantu mencapai lulusan vokasi yang berkualitas. Indikator penyerapan lulusan SMK dan kesesuaian dengan dunia kerja yang terdapat dalam Rapor Pendidikan menjadi ukuran yang penting bagi SMK, yang sebelumnya tidak tersedia di platform pendidikan sebelumnya.
“Kami berhasil mendekatkan diri dengan dunia kerja dan melakukan sinkronisasi kurikulum. Apa yang dimiliki oleh sekolah dan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” ucap Deden Suryanto sebagai Kepala SMK Negeri 1 Subang dalam berdialog Rapor Pendidikan 2024.
Deden juga menyatakan bahwa sejak mengikuti Program Bimbingan dan Dorongan (PBD), program-program di sekolahnya menjadi lebih teratur dan terstruktur dengan baik.
“Pada tahun 2022 ada gradasi warna kuning literasi dan numerasi sehingga menjadi fokus kami dalam merancang program sesuai. Sehingga pada 2023 hasil literasi kami hijau dan menjadi pencapaian tertinggi,” jelas Deden.
Eka Annisa, yang menjabat sebagai Kepala Satuan PAUD Haraki Depok, menyatakan bahwa perilisan Rapor Pendidikan PAUD memiliki efek yang sangat signifikan bagi satuan pendidikan jika dibandingkan dengan metode evaluasi sebelumnya.
“Sebelumnya, tidak ada pendekatan yang komprehensif. Kami hanya melihat kondisi ideal, hasil yang diharapkan, kondisi nyata, dan rencana tindak lanjut. Namun dengan adanya perencanaan berbasis data ini, kami dapat melakukan identifikasi dan refleksi yang lebih detail. Sehingga kami pun tahu program prioritas apa yang dibutuhkan oleh satuan kami,” tutur Kepala Satuan PAUD Haraki Depok, Eka.
Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Jakarta yang hadir dalam acara tersebut, Dedeh Kurniasih, mengungkapkan bahwa rapor pendidikan membantu mengarahkan proses evaluasi pendidikan dengan lebih baik dan terarah.
“Di sana sudah tertera hingga ke akar masalah dan bentuk rekomendasi pembenahan, misalnya peningkatan kompetensi guru,” ungkap Dedeh.
Selain itu, dalam menerapkan saran-saran perbaikan tersebut, Dedeh menjelaskan bahwa sekolahnya berhasil mengimplementasikan program-program perbaikan tanpa memerlukan tambahan anggaran.
“Peningkatan kompetensi tanpa budget ini kami lakukan melalui komunitas belajar dan sekolah komunitas. Kami membuat tim kecil untuk berbagi praktik baik dengan teman-teman di dalam komunitas, kemudian diteruskan kepada sekolah-sekolah lain,” pungkasnya.
Dilansir dari keterangan tertulis YouTube KEMENDIKBUD RI, Rapor Pendidikan adalah sebuah platform yang membantu sekolah meningkatkan mutu layanan pendidikannya dengan menyajikan kondisi dan pencapaian pendidikan Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendorong refleksi dan perbaikan mutu secara berkelanjutan.
Melalui Rapor Pendidikan, proses Perencanaan Berbasis Data dapat dilakukan dengan lebih efektif, membantu sekolah dalam menyusun perencanaan dan anggaran pendidikan yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan dan fokus pada pembelajaran siswa. Ini bertujuan untuk mencapai peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan di Indonesia.
Pada tahun ini, data yang terdapat dalam Rapor Pendidikan telah diperbarui dengan hasil capaian Asesmen Nasional (AN) dan Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) tahun 2023, serta data dari berbagai sumber lainnya. Selain itu, dasbor Rapor Pendidikan tahun ini juga mulai bisa dimanfaatkan oleh Satuan PAUD untuk melihat pencapaian mereka.
(lia puspitasari/mg-uik)