jurnalinspirasi.co.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadinya erupsi Gunung Marapi pada Selasa (27/2/2024).
Kejadian ini, yang tercatat pada pukul 06:55 WIB, menunjukkan ketinggian kolom abu yang tidak dapat diamati secara langsung. Meskipun demikian, data seismogram mencatat amplitudo maksimum mencapai 6.2 milimeter dengan durasi erupsi selama 38 detik.
Dikutip dari viva.co.id, Selasa (27/2/24), Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi Ahmad Rifandi menyampaikan bahwa erupsi masih berlangsung saat laporan ini dibuat.
Oleh karena itu, Gunung Marapi tetap berada pada status siaga level III. Sebagai langkah pencegahan, masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung, dan wisatawan dilarang memasuki dan melakukan kegiatan dalam radius 4.5 kilometer dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek.
Ahmad Rifandi juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai. Terutama saat musim hujan, potensi bahaya lahar perlu selalu diwaspadai.
Hingga saat ini, tim pemantau terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Masyarakat diminta untuk mengikuti petunjuk dan peringatan resmi dari pihak berwenang serta tetap tenang dalam menghadapi potensi bahaya akibat erupsi Gunung Marapi.
(aliya noermawati/mg-uik)