26.9 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Bendahara Larang Petugas DLH Angkut Sampah di Rumah Blok Banjarwangi 3A

jurnalinspirasi– Pengawas pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sampah (PS) Wilayah II Ciawi, Sumarno mengaku, tidak diangkutnya sampah rumah tangga di lokasi Perumahan Lembah Banjarwangi, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, di Blok Banjarwangi 3A, atas perintah pengurus lingkungan perumahan.

Menurutnya, berdasarkan laporan sopir kendaraan pengangkut sampah yang setiap minggunya mengambil ke rumah-rumah warga perumahan, hanya rumah warga yang terpasang stiker saja sampahnya diangkut.

“Perintah dari bendahara pengurus lingkungan perumahan setempat, hanya rumah warga yang terpasang stiker saja sampahnya diangkut atau diambil petugas kami,” kata Sumarno kepada wartawan saat dikonfirmasi di komplek perkantoran Kecamatan Ciawi, Senin (22/1).

Sumarno, pengawas pengelolaan sampah wilayah Ciawi itu mengatakan, petugas UPT hanya mengambil atau mengangkut sampah rumah warga di Perumahan Banjarwangi, sesuai perintah dari pengurus lingkungan. Sehingga, pihaknya tidak tahu apa-apa apabila warga yang sampahnya tidak diangkut itu ikut iuran.

“Kami juga tidak tahu berapa iuran yang diminta pengurus lingkungan kepada warga. Yang jelas setiap bulannya, pengurus membayar setoran untuk retribusi sesuai aturan,” ungkapnya.

Terkait rumah warga di Blok Banjarwangi 3A yang tidak dipasang stiker, Sumarno mengungkapkan, semua stiker yang dipasang di tiap rumah warga, dilakukan oleh pengurus lingkungan.

“Pembuatan stiker juga oleh pengurus. Kami di UPT tidak pernah mengeluarkan stiker apapun,” jelasnya.

Sementara, pengurus lingkungan Perumahan Lembah Banjarwangi yang tidak diketahui namanya saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp, tidak membalas.

Sebelumnya, warga Komplek Perumahan Lembah Banjarwangi, Desa Banjarwangi, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, keluhkan pengurus lingkungan setempat. Sebab, pengurus lingkungan dinilai telah melakukan diskriminasi terhadap warga yang ada di Blok Banjarwangi 3A.

Ari, salah satu warga di Blok Banjarwangi 3A mengaku, diperlakukan diskriminasi oleh pengurus lingkungan perumahan dengan memutus sepihak terkait pengangkutan sampah.

Ia mengatakan, sudah beberapa bulan ini sampah yang ada didepan rumahnya tidak diangkut atau ditarik petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Padahal selama tinggal disini, sampah yang ada didepan rumah selalu diangkut dan juga dipunggut iuran setiap bulannya oleh pengurus.

“Tidak tahu kenapa sampah didepan rumah saya sampai sekarang belum juga ditarik. Sedangkan sampah yang ada didepan rumah lain semua diangkut petugas DLH,” jelas Ari kepada wartawan.

Ari mengaku, saat dirinya menanyakan kepada pengurus lingkungan sekitar perumahan, jawaban yang didapat sangatlah tendensius dan terkesan diskriminasi.

“Melalui pesan whatsapp, pengurus malah menyalahkan saya. Terus juga kata pengurus kirain tidak mau ikutan penarikan sampah, makanya tidak diangkut sampah yang ada di rumah saya. Masa bicara pengurus seperti itu dan memutus secara sepihak,” paparnya.

Harusnya, lanjut Ari, pengurus itu mengajak warga yang tinggal di perumahan ini untuk bermusyawarah, terlebih kaitan dengan persoalan kebersihan dan lingkungan.

“Jangan langsung memutus begitu saja tanpa ada musyawarah dengan saya,” ujarnya.

Lucunya lagi, sambung Ari, semua warga yang ada di komplek perumahan disini, diberitahukan oleh pengurus akan dilakukannya pemasangan stiker sebagai tanda berlangganan iuran sampah. Sedangkan rumah yang ditempatinya, tidak dipasang stiker oleh pengurus. Bahkan, pemberitahuan pun sama sekali tidak ada dari pihak pengurus lingkungan kepada dirinya.

“Saya sendiri malah tidak diberitahu apa-apa soal stiker iuran sampah yang ditempel di rumah warga itu. Kalau keberadaan saya tidak diakui sebagai warga Perumahan Banjarwangi oleh pengurus, kenapa dua hari lalu giliran ada sumbangan perbaikan jalan, saya diminta juga oleh pengurus. Dan saya sudah kasih uang sumbangan yang diminta pengurus tersebut,” bebernya.

Ari mengaku, kecewa dengan dengan sikap dan pengakuan pengurus lingkungan yang seakan keberadaan dirinya, telah membuat gaduh warga perumahan. Bahkan, dari balasan pesan whatsapp, pengurus membeberkan jika di lingkungan perumahan banyak juga pejabat dan aparat, mulai dari pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor serta Polri dan TNI.

“Itu setelah datang Camat Ciawi ke lokasi perumahan. Saya minta agar petugas DLH mengangkut sampah yang masih menumpuk didepan rumah. Termasuk banyaknya bekas material yang dimasukkan kedalam karung persis didepan rumah saya, karena mengganggu,” tegasnya.

(dede suhendar)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles