Cigudeg l Jurnal Bogor
Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPK PPNI) Bogor 5, Kabupaten Bogor menggelar Musyawarah Komisariat (Muskom) ke-2 di aula Puskesmas Cigudeg, Senin (15/1)
DPK PPNI Bogor 5 menaungi perawat yang berada di wilayah Kecamatan Jasinga,Tenjo, Parung Panjang, Rumpin, Sukajaya, Cigudeg, Leuwisadeng, Leuwiliang hingga wilayah Kecamanan Nanggung.
Terlihat hadir di acara itu, baik Ketua DPD PPNI Kabupaten Bogor Ns Jajat Sudrajat beserta jajaran pengurus DPD PPNI. Ketua Dewan Pertimbangan DPD PPNI Ns Muchtar Yusuf. Begitu juga Kepala Puskesmas Cigudeg dr Muhammad Arvid Suhada, Kepala Puskesmas Bunar Ropiyudin serta Anggota DPK PPNI Bogor 5 hadir pula memenuhi undangan acara tersebut.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Bogor, Ns Jajat Sudrajat dalam sambutannya mengajak untuk membangun sinergitas dalam menyehatkan di tengah kehidupan masyarakat. Termasuk mensejahterakan perawat, dengan begitu, petugas garda depan bidang kesehatan diharapkan Pemda harus hadir untuk memperhatikan kesejahteraan perawat.
“DPK PPNI tentu harus mampu mencetak para kader perawat untuk mengoptimalkan pelayanan di masyarakat. Tak hanya itu, DPK PPNI juga harus profesional, menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di instansi masing masing,” ujarnya.
Disebutkan, salah satu kesejahteraan terabaikan pemerintah adalah TPP untuk perawat puskesmas, sebab TPP adalah kewajiban Pemkab Bogor yang tidak bisa digantikan oleh dana kapitasi dari pihak ketiga,” ungkap Jajat.
Digelarnya Musyawarah komisariat, Ns Roni Trisnawan, secara aklamasi menetapkan Roni Trisnawan sebagai Ketua DPK PPNI Bogor 5, untuk periode keduanya.Roni berharap harapkan usai dilantik, para pengurus baru umumnya harus bisa melayani masyarakat dan harus berani membuka identitas sebagai perawat.
“Jangan bangga dipanggil dokter karena kita perawat bukan dokter. Maka itu, berbanggalah sebagai perawat,” tegas Roni.
(arip ekon)