Bogor | Jurnal Bogor
Zaman sekarang rasanya tidak lengkap kalau belum menyeruput secangkir kopi, entah di pagi, siang maupun malam hari. Kini, mudah menemukan gerai-gerai kopi, mulai dari mal hingga pinggir jalan. Untuk memastikan cita rasa kopi yang nikmat tentunya biji yang dipilih berkualitas baik.
Semenjak ada manual grinder, banyak pecinta kopi yang lebih memilih untuk membeli biji kopi dan menggilingnya sendiri. Selain Espresso, kini beragam jenis minuman kopi hitam, namun ada baiknya biji kopi tidak disimpan terlalu lama. Hal itu diungkapkan Yayang Mulyana, Owner Kopi Odesa yang berada di Dramaga Pasar RT 003/003 No 4, Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
“Biji kopi paling baik diminum maksimal dua bulan penyimpanan. Ini agar aromanya masih terasa,” tutur Yayang Mulyana yang juga seorang pecinta kopi di sela-sela sedang memproduksi Kopi Odesa.
Ya, kopi bukanlah minuman baru bagi orang Indonesia. Budaya kopi mendarah daging dari jenis “tubruk” di pedesaan terpencil hingga french press, aero press, hingga Vietnamese drip di kafe-kafe ibu kota. Kopi tak lagi bercita rasa pahit semenjak ada gula, krim, susu, dan beragam bahan lainnya yang menjadi campuran.
Kopi bisa dinikmati hingga titik terminim: frappe alias blended coffee yang lebih mirip es krim dibanding kopi itu sendiri. Namun seorang pecinta kopi sejati tak pernah melupakan cita rasa asli minuman tersebut.
Bahkan menurut Yayang, produsen Kopi Odesa di Bogor yang menjual kopi asli nusantara, memang biji kopi tak akan pernah kedaluwarsa. Namun jika disimpan terlalu lama, misal lebih dari enam bulan, aromanya akan habis. Begitu digiling dan diminum, cita rasanya masih ada namun wanginya sudah berkurang drastis.
“Oleh karena itu Kopi Odesa selalu menyimpan kopi dengan jangka waktu maksimal enam bulan. Ini untuk memastikan bahwa cita rasanya tidak hilang,” lanjutnya.
Namun tidak semua biji kopi memenuhi syarat tersebut. Lantas bagaimana nasib biji kopi yang kualitasnya jelek? Di tangan yang tepat, itu bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan seperti yang dilakukan Yayang.
Bisnis yang dia geluti mengolah biji-biji kopi yang bagus untuk dijadikan kopi bercitarasa tinggi dan berkualitas dengan brand Odesa dia juga mengelola biji-biji kopi tak layak konsumsi menjadi sebuah produk bernilai tambah.
Setidaknya ada 11 varian produk yang dihasilkannya dari biji-biji kopi berkualitas jelek, mulai dari gelang, kalung, anting, tasbih, parfum badan, pewangi mobil, roll on aromatherapy, dan pewangi toilet. Bahkan tidak hanya biji kopi saja bisa diproduksi jadi kopi, tapi kulit kopi pun bisa diolah menjadi teh bercitrarasa tinggi oleh Yayang dengan brand teh Cascara.
(wawan hermawanto)