Bismillahir Rahmanir Rahiem
Kamis pagi tanggal 28 Desember 2023, bertempat di ruang Eqiulibrium Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB University Kampus IPB Dramaga Kabupaten Bogor, telah dilangsungkan pemotongan masakan Tumpengan dalam rangka memperingati hari yang bersejarah ulang tahun (Milad 33 thn, 7 Desember 1990-2023), lahirnya organisasi kemasyarakatan Islam,yang merupakan wadah komunitas intelektual Islam, yang bernama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia, disingkat ICMI.
Dalam acara seremonial, momentum pemotongan Tumpeng oleh Ketum MPP ICMI, Prof.Arif Satria didampingi oleh Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Dewan Pakar ICMI, Prof.Didin S Damanhuri dan Dr.H.Apendi Arsyad (Salah seorang pendiri ICMI di Malang thn 1990), serta Dr.Irfan Suike Beik, ahlulbait.
Terus terang, kehadiran saya di acara Milad 33 ICMI yang dihadiri para Pengurus ICMI Pusat antara lain bpk.Prof.Fahmi , ibu Prof Poico, bpk Dr. Cewan, dkk, sedangkan dari pimpinan IPB University hadir para Wakil Rektor dan para Dekan, serta sejumlah 40-an mahasiswa FEM IPB University secara offline, mereka memenuhi ruangan Equilibrium, dan diikuti ratusan peserta Diskusi secara online (hybrid). Ada juga dari mahasiswa Program Pascasarjana IPB dan non-IPB seperti mahasiswa S2 UI Jakarta yang ikut bertanya.
Sebebar Acara Milad 33 tahun ICMI, seharusnya tanggal 7 Desember 2023, direncanakan di Kantor Kemenko PMK RI Jakpus, tapi gagal, sempat 2 kali tertunda penyelenggaraannya, mengingat begitu banyak agenda ICMI Nasional dalam situasi kampanye Pilpres dan Pileg menjelang 14 Februari 2024.
Tetapi alhamdulillah, kemudian berkat dukungan dan kerjasama antara FEM IPB University, Dewan Pakar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bersama MPP ICMI, berhasil melaksanakan kegiatan Diskusi Akhir Tahun 2023 dengan tema “Refleksi Dinamika Perjalanan Bangsa Tahun 2023 dan Proyeksi 2024 secara hybrid. Mereka yang mengisi acara adalah :
1. Prof.Dr.Arif Satria, Rektor IPB University/Ketum MPP ICMI, sebagai Keynote Speech. Beliau adalah salah seorang tokoh pemimpin nasional, yang cukup diperhitungkan untuk saat ini, insya Allah di masa depan Prof Arif Satria seorang yang produkrif berkarya di bidang akademis, dan sukses memimpin Perguruan Tinggi Negeri IPB University, dengan sejumlah penghargaan nasional dan internasional, sehingga beliau berhasil dinobatkan sebagai pemimpin PTN yang berprestasi peringkat nomor satu pada thn 2022 oleh Mendikbudristek RI.
Sekarang beliau sejak Desember 2021 sd 2026, diberi amanah sebagai Ketua Umum MPP ICMI. Menurut catatan saya, ICMIlah yang pertama kali di Indonesia, mempelopori, memilih pemimpin di forum Maktamar ICMI ke-7 di Bandung tahun 2021 yang lalu, diambil dari kalangan kaum muda, kepemimpinan millenial, bernama Arif Satria, karena reputasinya, visioner, transformatif leader dan berdedikasi tinggi serta berakhlaq mulia, insya Allah kedua institusi sosial yang dipimpin mas Arif, yakni ICMI berjaya dan IPB University Digdaya, insya Allah,
2. Dr.Irfan Syauqi Beik, Dekan FEM IPB University, Ilmuwan Terkemuka Ekonomi Syariah, beliau pada acara pembukaan memberikan sambutan selamat datang (welcome speech). Untuk diketahui dan saya tahu bahwa adinda Irfan adalah mantan Ketua BEM IPB awal Reformasi thn 1994, aktivis demontran di gedung DPR-MPR RI, Senayan Jakarta, dan beliau putra sulung Alustadz Prof.Dr.KH Didin Hafidhudin MS, guru agama Islam saya di TPB IPB tahun 1980.
3. Adapun Narasumber kegiatan Diskusi akhir tahun 2023, adalah:
(a). Prof.Dr.Didin S Damanhuri, MSc, Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat, Guru besar IPB, beliau penulis 63 buku, terutama yang berkaitan dengan bidang keilmuan ekonomi politik, pemikiran beliau banyak menghiasi opini publik nasional, pada massmedia mainstream dan media sosial, tetakhir di acara Silaknas ke-33 ICMI, di Makasar Sulsel, beliau diberikan penghargaan Life Time Achievement sebagai cendekiawan muslim yang kritis, berani, produktif dengan gagasannya yang original dan bernas, sehingga mewarnai wacana publik tentang arah pembangunan dalam perspektif Ipoleksusbudhankam.
(b) Dr.Adian Husaini, Ketua Umum DDII Pusat dan Dosen Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor, serta penulis sejumlah buku, terutama tentang dinamika peradaban Islam, dan
(c) Prof.Dr.Yusman Saukat, GB FEM IPB University, mantan Dekan FEM IPB sebelumnya, memiliki karya produktif bidang ekonomi pertanian, terutama pangan, dan
(d) Faiz Nursyahbari, mahasiswa semester 5 FEM IPB University, kini menjabat Ketua BEM FEM IPB, selaku The Voice of Student. Anak muda ini, menurut pengamatan saya, sewaktu mempresentasikan materi PPT-nya, mahasiswa cerdas mampu mengupas dinamika, kinerja dan berbagai problematika sosial pembangunan ekonomi nasional, khususnya masalah investasi, bisnis industri dan perdagangan. Saya terkagum-kagum menyimak berbagai gagasan, dan bahkan saya sempat terbersit dalam hatiku, wah inilah salah seorang sosok calon pemimpin masa depan Indonesia Emas tahun 2045, insya Allah.
Menurut cacatan saya forum diskusi, sungguh menarik dan demikian banyak data dan informasi, baik dalam kerangka berpikir makro (Prof.Didin S Damanhuri) dan kerangka mikro (Prof.Yusman Saukat), serta pendekatan dan mahzab ekonomi (aspek material, Prof Didin dan Prof.Yusman) dan nonekonomi, spiritual, system nilai, norma dan akidah agama Islam, Dr.Adrian Husaini), telah mampu mengungkap peta (dinamika) perjalanan nasib bangsa selama tahun 2023, dan memprediksi kondisi Indonesia tahun 2024 mendatang.
Adrian Husaini mengkritik bahwa pendekatan pembangunan nasional lebih berat berorientasi pada aspek material ekonomi, ketimbang aspek spiritual, tidak ada keseimbangan. Ibarat syair lagu Indonesia Raya..”bangunlah jiwanya, bangunlah badannya..”, tetapi dalam praktiknya dalam aktivitas pembangunan hanya dibangun badannya, jiwanya diabaikan dan hilang.
Kesimpulannya bahwa proses pembangunan yang berlangsung tanpa peradaban, dinama etika, moralitas, falsafah dan ideologi berbangsa dan bernegara diabaikan oleh para elite penguasa (the ruling party) saat ini.
Demikian banyak praktik penyelenggara negara baikboleh Kementerian maupun Lembaga Negara (K/L) melakukan penyimpangan dan bahkan bertentangan dengan konstitusi negara pasal-pasal UUD 1945, lihat antara lain: kasus Perwira Tinggi Kepolisian Ferry Sambo membunuh ajudannya Yoshua akhirnya dihukum mati, kemudian mendapat grasi dari Presiden RI menjadi hukuman seumur hidup, Kepolisian, kasus Anwar Usman, Ketua MK RI melakukan pelanggaran etika berat, meloloskan Gibran Rakabuming Raka anak Presiden RI Jokowi menjadi Cawapres RI tahun 2024, mendukung dinasti politik, yang akhirnya dipecat oleh Majelis Kode Etik MK RI. Dan terakhir kasus grafitasi Ketua KPK RI Firly Bajuri, dengan Yasin Limpo Mentan RI sangat memalukan, lembaga pemberantasan korupsi tetapi pimpinan KPKnya koruptor, sskarang sudah diberhentikan Presiden RI, tragisnya Firly tidak dipecat. Padahal sudah jelas-jelas melanggar kode etik KPK RI.
Keempat narsum forum diskusi Refleksi Akhir tahun 2023 dan proyeksi Indonesia tahun 2024, telah memaparkan melalui pendekatan teori, konsep dan mahzab ekonomi politik, ekonomi pertanian-gizi pangan dan ilmu sosial-sejarah peradaban masyarakat bangsa, dengan menggunakan basis data dan informasi yang akurat yang dipublish oleh lembaga resmi nasional dan internasional yang terpercaya. Selanjutnya dianalisa kecenderungan apa hasil atau dampak yang sedang dan akan terjadi, sehingga diperoleh kesimpulan yang harus menjadi perhatian pengambil keputusan (decition maker) negara-bangsa ini.
Mereka, para panelis telah membeda kondisi Indonesia berdasarkan sains, data yang valid dengan menggunakan parameter dan sejumlah indikator seperti indeks atau rasio: tingkat kemiskinan dan pengangguran meningkat, persepsi korupsi meningkat, ketimpangan sosial tinggi (angka Gini Ratio berkisar 0.4, lampu merah), IPM menurun (daya beli, pendidikan dan kesehatan), indek gizi buruk anak dan tengkes (Stunting) masih tetap tinggi 27 persen masih diatas standar WHO, indek Pangan (indek kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan melemah), indeks kebahagiaan rendah, utang negara membengkak, penegakan hukum lemah dan terjadi carut marut dalam prakteknya, indeks persepsi demokrasi jeblok, indek penegakan HAM melemah, dll.
Jadi, dewasa ini dapat dikatakan, dinamika perjalanan Indonesia selama 5 tahun terakhir telah terjadi gejala sosial negatif, memburuk, abnormal, anomali dan paradoks.
Kesimpulannya kondisi dinamika pembangunan Indonesia pada tahun 2023 bahkan 5 tahun terakhir mengalami kemunduran dalam berbagai aspek Ipoleksosbudhankam. Dengan kata lain Indonesia termasuk negara “midle income trap”, pertumbuhan ekonomi (economic growth) melambat, selama beberapa tetap rendah dibawa angka rata-rata 5 persen per tahun, bahkan diproyeksikan tahun 2024, jika tidak ada koreksi dan nihil terobosan berupa inovasi regulasi dan public policy yang jitu, maka Indonesia bisa menjadi negara gagal (fail state) dalam mensejahteraksn rakyatnya pada tahun mendatang (Damanhuri, 2023).
Apalagi utang negara semakin membesar melebihi Rp 8000 triliun, setiap bayi lahir sudah dibebani utang, muncul ketergantungan kepada negara tertentu seperti China, diperparah lagi dengan indeks persepsi korupsi yang juga semakin memburuk, disinyalir berkitar angka 57 persen alokasi pendanaan proyek nasional berasal APBN mengalami kebocoran di birokrasi.
Oleh karena itu, saya pun menanggapi gejala-gejala sosial yang mengkhawatirkan tersebut, dan bertanya kepada Narsum, bahwa solusinya adalah perubahan untuk kemajuan (restorasi) dengan menggantikan regim yang,tengah berkuasa saat ini dengan Presiden RI yang baru visioner, berpengalaman, dari kalangan terdidik dan terpelajar.
Mudah-mudahan paslon Capres-Cawapres RI bisa terpilih pada Pemilu tanggal 14 Februari 2024 mendatang yang berazaskan langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber) dan jujur dan adil (jurdil) benar-benar terlaksana, alias tidak terjadi kecurangan Pemilu 2024. Kita wajib membangun masyarakat saling mempercayai (trust society), bukan defisit trust, agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia Raya tidak tercabik-cabik. Oleh karenanya para Paslon Capres dan Cawapres RI yang bertarung pada Pemilu thn 2024, jadilah negarawan sejati, dengan menjunjung tinggi azas Pemilu Luber dan Jurdil.
Opini yang saya lontarkan ini, direspons positif oleh para peserta diskusi dan narsun. Jadi momentum Pilpres 2024 adalah solusi yang tepat untuk mencegah jangan terjadinya negara yang gagal (fail state) dan selalu berada dalam kategori negara “midle income trap.
Kita harus menemukan dan memilih pemimpin negara-bangsa yang terbaik, yang menguasai ipteks, berimtaq, berpengalaman dalam politik kenegaraan, taat konstitusi UUD 1945 dan pernah sukses dalam birokrasi Pemerintahan, profesional, jujur (berintegritas tinggi dan bertsnggungjawab dalam mengemban amanat penderitaan rakyat, berupa kekuasaan dan wewenang (power and authority) yang cerdas dan bijaksana.
Demikianlah catatan singkat, disimak pokok-pokok pikiran yang berkembang dalam forum diskusi kerjasama MPP ICMI, Wankar DDII dan Dekanat FEM IPB University dalam rangka Refleksi Akhir Tahun 2023, diselenggarakan tempo hari, bertempat di.kampus IPB Darmaga Bogor.
Syukron barakallah
Semoga bermanfaat, Aamiin3 YRA.
Wassalam
====✅✅✅
Penuilis: Dr.Ir H Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri dan Dosen Senior Universitas Djuanda Bogor, Pendiri dan Wasek Dewan Pakar ICMI Pusat merangkap Ketua Dewan Penasehat ICMI Orwil Khusus Bogor, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat serta Krikus Sosial)