Cigudeg | Jurnal Bogor
Penantian panjang korban bencana banjir bandang, dan tanah longsor pada awal tahun 2020 silam untuk mendapatkan hunian tetap (huntap) terjawab. Tahun 2023 ini ribuan unit huntap yang tersebar di 7 kecamatan, 25 titik dan di 20 desa diresmikan oleh Bupati Bogor Iwan Setiawan.
Peresmian dilakukan di lokasi huntap Desa Cigudeg dan Sukaraksa. Kedatangan Bupati Iwan Setiawan disambut antusias ratusan masyarakat setempat dan Camat Drs. Pardi serta jajarannya, Kamis (21/12).
“Alhamdulillah setelah menunggu sekian lama, terbangun kurang lebih 467 di tahap kedua dan di tahap ke satu sudah terbangun 205 untuk masyarakat Kecamatan Cigudeg dan Sukajaya,” kata Camat Cigudeg Drs. Pardi.
Dia berterimakasih dan adanya huntap harus disyukuri karena Pemda Bogor sudah membangun rumah bagi korban bencana.
“Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah membangun perumahan untuk korban bencana alam, ini suatu yang harus kita syukuri dan tentunya kepada masyarakat mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” bebernya.
Dia berpesan agar masyarakat dapat memelihara huntap tersebut dengan sebaik-baiknya dan bisa betah sehingga tidak sampai untuk dijualbelikan.
“Bangunan ini di atas HPL Pemda, artinya bangunan itu diberikan kepada masyarakat. Tetapi tanahnya masih milik pemerintah daerah sehingga jangan untuk diperjualbelikan. Atur, tata supaya bisa dihuni secara nyaman,” ujar Pardi.
Sementara Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, dalam pembangunan huntap masih tersisa, yaitu sekitar 850 huntap akan dibangun pada tahun 2024 mendatang.
“Pembangunan huntap 2.500 sudah bisa ditempati dan secara seremonial peresmian huntap dari 7 kecamatan di 25 titik 20 desa sisanya mungkin nanti 850 unit di periode 2024,” katanya.
Iwan menjelaskan, dengan kondisi bangunan saat ini yang sudah diresmikan harap dimaklumi dan jika ada kekurangan agar masyarakat sendiri untuk menambahkan.
“Hasilnya seperti ini memang anggarannya yang dari APBN cuman Rp50 juta kalau yang dari APBD 62 juta, mungkin nanti saya minta kepada masyarakat untuk memoles lagi biar bagus. Karena kita anggarannya cuman segitu, tidak ada kurang tidak ada lebih, tidak bisa dibikin mewah,” jelas Iwan.
Iwan membeberkan, tempat hibah dari PTPN tersebut adalah tempat yang dianggap paling aman untuk relokasi. Kontur tanah di huntap tempat lain banyak tebingan sehingga tak hanya fasilitas insfratruktur jalan dan drainase, TPT juga agar dapat dibangun.
“Huntap di tempat lain, yang kita lihat masih banyak tebingan memang kontur tanah disini begitu, saya minta bertahap infrasktuktur itu membangun TPT. Infrastruktur jalan dan drainase yang belum terlaksanakan, saya minta ke dinas untuk melengkapi infrastruktur jalan dan drainase supaya nyaman dan layak. Kalau instalasi air dan listrik sudah,” pungkasnya.
(andres)