Bogor | Jurnal Bogor
Sudah mulai maraknya tokoh – tokoh calon pemimpin yang muncul di ‘Kota Hujan’ diakhir jabatan Bima Arya cukup menjadi perhatian masyarakat Kota Bogor. Hal ini tentu memicu persiapaan para calon pemimpin pada Pilkada pada tahun 2024 nanti, termasuk salah satunya Subhan Mutadla ketika ditanya kesiapannya maju di Pemilihan Wali Kota Bogor.
“Apapun yang namanya amanah tentu harus dijalankan, terkait jadi ataupun tidak itu bagaimana kita menjalani proses setelah itu kita berserah diri karena tidak ada yang tidak mungkin kalau Allah berkehendak,” kata dia, Selasa (19/12/2023).
Diakuinya banyak permintaan dari kalangan masyarakat binaan, tokoh-tokoh agama, serta tokoh masyarakat menyampaikan agar maju di Pilkada 2024. Namun diakuinya menjadi pemimpin bukan untuk coba coba, tapi harus serius menjalani selagi mempunyai tekad dengan niat ibadah haruslah dijalani. “Ada kata pepatah tidak ada tali akarpun jadi,” ujarnya sambil berseloroh dan tertawa.
Sementara pada ngobrol santai bersama tokoh akvitis pergerakan 98 dan mantan politisi Kota Bogor, Subhan Mutadla banyak memberikan pandangan politik kekinian terkait Pilkada di 2024 nanti.
Mantan dosen STEBI ini dikenal idealis dalam prinsip antara politik kotor dan politik yang berakhlak, maklum Kang Subhan, panggilan akrabnya dibesarkan di dunia pendidikan pesantren.
Sebagai mantan pimpinan partai 15 tahun dibawah panji Partai Bulan Bintang tentunya militansi terhadap organisasi terbentuk dalam kurun waktu yang cukup lama dijalani,tugas sebagai pimpinan partai dia selesaikan pada tahun 2019, sebagai politisi dia jeli melihat pontensi calon pemimpin, ini dibuktikan selama dua periode mensukseskan pencalonan Bima Arya.
Partai Bulan Bintang yang pernah dipimpinnya sangat istiqomah mendukung Bima Arya selama dua periode pada masa kepemimpinannya. Sebagai salah satu tokoh aktivitis dan politisi Kota Bogor tentunya tidak kehabisan amunisi di bidang organisasi setelah melepaskan jabatan pimpinan partai, atas ketokohannya Kang Subhan dipercayai menahkodai organisasi pendiri Republik Indonesia yaitu Syarikat Islam (SI) dibawah kepemimpinan Prof. Dr. H. Hamdan Zoelva, SH., MH.
Pada usia yang sudah berkepala lima ini kepercayaan selain menjadi Ketua Cabang Syarikat Islam, dia juga diamanatkan menjadi salah satu pimpinan Baznas Kota Bogor.
(fr/wan)