Jurnalinspirasi.co.id – Alhamdulillah. Ambo dapat khabar, Gubernur Riau (Gubri), yml bpk Brigjen (Purn) Edy Natar Nasution, beliau hadir dalam acara peresmian Balai Adat Cerenti Kabupaten Kantan Singingi, Provinsi Riau, yang baru selesai dibangun di Desa Kampung Baru Timur, Kecamatan Cerenti, yang sekian lama mandek (mangrak) proses penyelesaiannya.
Kini alhamdulillah bangunan fisiknya selesai, selanjutnya tinggallah membangun dan menata bangunan non fisik, tatanan organisasi dan kelembagaan sosial, seperti mendesain sistem manajemen dan administrasi LAM dalam mengelola Balai Adat tersebut agar berfungsi secara efisien dan efektif, bermanfaat bagi masyarakat yang berkemajuan. LAM harus diberdayakan dalam keikutsertaannya untuk membantu Pemerintah Daerah dalam membina masyarakat, sesuai moto Kuansing “Tali Sapilin Tigo”..”Basatu Nagori Maju”
Apalagi di era milinial memasuki abad ke-21, masyarakat global, regional dan lokal tengah menghadapi berbagai gejala sosial dan proses sosial berupa ketidakmenentuan atau ketidakpastian, yang dikenal era distrupsi (ketidak-menentuan).
Hal ini terjadi secara alamiah (natural)dan struktural, menurut para ilmuwan sosial, terjadi sekurang-kurangnya akibat 5 (lima) faktor yaitu (1) kemajuan pesat iptek, terutama information technology communication (itc), era digital, berkembangnya penggunaan internet, geogle dengan berbagai aplikasinya, (2) perubahan iklim global (climate change) yang menyebabkan munculnya berbagai bencana alam dan menuntut pola adapsi, (3) pandemi Covid 19, yang mendatangkan berbagai penyakit dan musibah massal, dan (4) konflik sosial perang Rusia versus Ukrania, kini Palestina/Ghaza versus Israil, yang membawa berbagai ketegangan sosial politik dan ekonomi, salah satu dampak nyatanya antara lain terganggunya sistem rantai pasok pangan dan energi sejumlah negara, sehingga barang-barang langka dan hargapun mahal, dan terakhir (5) Modernisasi Perdesaan yang padat kemajuan penggunaan saintek, berakibat memudarkan (longgarnya) ikatan keguyuban, persaudaraan (brotherhood), masyarakat organik, beradat istiadat, saling tolong-menolong, saling membantu, bergotong royong warga masyarakat desa (gemeinscaft society), sekarang berubah drastis menjadi masyarakat berperilaku mekanistik, egoistik, hidup asosial (gesselscaft society).
Di daerah perdesaan kita dewasa ini, termasuk desa-desa di Kabupaten Kuansing sudah terjangkiti berbagai macam penyakit sosial seperti perbuatan asusila berzina (kawin tanpa nikah, free sex), konflik keluarga dalam memperebutkan harta warisan atau pusaka, penyalahgunaan Narkoba yang korbannya memenuhi penjara, kenakalan remaja dan peristiwa kriminal lainnya seperti pembunuhan dan pencurian, etc.
Semuanya itu menjadi tantangan kita bersama, dilakukan dengan berbagai upaya, program dan kegiatan pembangunan, diantaranya pemberdayaan LAM untuk membina warga masyarakat desa agar terhindar dan tercegah dari perbuatan maksiat dan tercela tersebut. Masyarakat desa Cerenti kita kini dan esok, masa depan tetaplah bertahan dalam kehidupan berkemajuan, berbudaya, beradab dan beradat berbasis DinnuIslam, Al Quran dan Sunnah Rasullah Muhammad SAW.
Subhanallah, saya menyaksikan di gambar-gambar dan rekaman jalannya prosesi acara di medsos video WAG dan Yoetube, acara “Baghaghak Godang” rakyat Cerenti, dimana kaum ino-ino, omak-omak/mondek-mondek, para datuak, niniak mama, para bujang dan gadi, dan anak-kamanakan tampak terlihat pada gambar di Youtube, mereka riang gembira, dalam bahasa Cerenti “lai tae sonang ati ooo”. Mereka menyambut kedatangan tamu agung bpk.Gubernur Riau beserta Forkompinda Riau dan Kuansing di ruang Balai Adat, menyaksikan rangkaian acara, sambil menikmati hidangan aneka makanan dan masakan (kuliner) ala Caghonti, “bajemok re”.
Acara “Baghagak Godang” yang diketuai sahabat Ambo samo sakolah di SD, SMPN Cerenti dan SMPPN 49 Pekanbaru tempo doeloe, yakni abang “Udin Cotok”, begitu nama panggilan akrabnya, sahabatku Khairudin bin Engku Mudo Bahasan itu, alhamdulillah beliau dan kawan-kawan telah sukses menyelenggarakan event acara adat yang cukup meriah, mengesankan dan insya Allah tercatat dalam sejarah kemajuan peradaban Masyarakat Kecamatan Cerenti, kini dan yang akan datang.
Saya mengucapkan selamat buat seluruh Panitia, para penasehat dan para pendukung-sponsor acara tersebut.
Kita berharap, sebagaimana konten tulisan saya AA terdahulu, keberadaan Gedung atau Balai Adat Cerenti, hendaknya bagi para pemuka Masyarakat Adat, terkhusus buat pengurus Lembaga Adat Masyarakat (LAM) Kecamatan Cerenti Kuansing, agar bisa berperan dan berfungsi efektif dalam lembaga masyarakat adat dengan moto “Tali Sapilin Tigo” guna membina masyarakat Cerenti yang berbudaya, beradab dan beradat.
Insya Allah para Dunsanak kito di kampuang, bisa hidup berkemajuan, rukun, damai, dan sejahtera, Aamiin.
Alhamdulillah ongaku EA, adinda AA di Bogor sudah mendapat informasi, “laporan” dari Panitia via WA japri bahwa buku hasil prosiding Seminar Nasional Adat Masyarakat Cerenti yang dihadiri pesertanya dari utusan Ikatan Keluarga Cerenti (IkC) se Indonesia pada bulan Maret 2003, sekitar 20 tahun yang lalu, yang berjudul “Mendulang Butir-butir Budaya dan Adat Istiadat Masyarakat Melayu Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi Riau, karangan H Edward Arfa SH (83 thn, 30 Desember 2023 yad ini), oleh Panitia Peresmian Gedung Balai Adat Cerenti, Ahad 17 Desember 2023, sudah diserahkan dan diterima langsung oleh Yth Gubernur Riau bpk Edy Natar Nasution dan Bupati Kuansing/melalui bpk Sekda Kuansing, serta anggota DPRD Prov Riau add Dr Mardianto Manan, dan adinda Drs.H.Adrian Ali.
Adrian Ali adalah mantan anggota DPRD Prov.Riau yang sepengetahuan saya, beliau seorang sosok dan figur politisi “ingek kampuang halamannya” bersama kawan-kawannya, yang berhasil menginisiasi, mempelopori dan memperjuangkan pembangunan Balai Adat Cerenti, lk satu dasa warsa yang lalu. Alhamdulillah sekarang sudah tampak wujudnya
Kini alhamdulillah, Balai Adat yang akan dikelola LAM Cerenti tersebut telah berdiri kokoh dan anggun, dengan arsitektur bangunan nan rancak-elok dipandang mato dan berornamen berwarna-warni yang menawan hati.
Semoga mereka yang berkantor dan bertugas di Balai Adat Cerenti, orangnya elok dan berbudi pekerti, beradat yang dipandu pola berperilakunya “Adat yang bersendikan Syarak, dan Syarak bersendikan Kitabullah (QnS)”. InsyaAllah. Amin.
Terima kasih kepada mereka-mereka yang telah berbuat kebajikan, semoga Allah SWT telah mencatat sebagai ladang amal sholeh dalam rangka memajukan nagori Rantau Kuansing, terutama kampuang kito Caghonti, …”yang kini jawuah dimato, dokek dihati”, karena awak gho iduit dirantau ughang”. Jauh dari kampung, dan harap maklum.
Sekian informasi untuk diketahui ongaku H Edward Arfa, SH di Kota Tanjung Pinang. Adinda AA mendoakan, semoga onga EA sekeluarga sehat-sehat saja dan senantiasa dalam lindungan dan pertolongan Allah SWT Amiin.
Ingat pesan adat..”Basatu Nagori Maju”…”Tali bapilin Tigo”
Salam kayuah..
Jaluar melaju terus.
Syukron barakallah.
Wassalam
====✅✅✅
Penulis: Dr.Ir.H Apendi Arsyad, M.Si
(Ketum IKC se-Jabodetabek 2002-2019, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Arsyada Cerenti Madani, Pendiri dan Dosen (Associate Profesor) Universitas Djuanda Bogor, Pegiat-Aktivis Berbagai Ormas, dan Pengamat Sosial sekaligus Kritikus Sosial)