Home News Genosida Palestina Menyeru Dunia untuk Ambil Tindak Cancel Culture

Genosida Palestina Menyeru Dunia untuk Ambil Tindak Cancel Culture

Gambar: produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Sumber: akuratjakarta.com

Bogor | Jurnal Bogor
Gaza sekarang adalah neraka di bumi. Setiap menit adalah perbedaan antara hidup dan mati bagi warga Palestina di Gaza,” tutur Dubes Palestina tersebut pada rapat sesi darurat Dewan Keamanan PBB yang diadakan atas permintaan Uni Emirat Arab.

Dilansir dari CNBC Indonesia bahwa apa yang terjadi bukanlah perang. Ini adalah genosida yang menyebabkan setidaknya ada 17.487 orang tewas di Gaza. Korban luka-luka 46.480 orang, dengan sekitar 75% diantaranya adalah anak-anak dan perempuan.  Dan 6.800 warga dilaporkan hilang di Gaza. Berbagai aksi protes masyarakat juga terjadi di berbagai belahan dunia atas dasar kemanusiaan untuk menghentikan peperangan dan penyerangan warga sipil tidak bersalah.  salah satu aksi yang di adakan dunia adalah dengan mengambil tindak Cancel culture atau penolakan.

Dikutip dari Republika, seruan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel menggema di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Aksi tersebut sebagai  sikap protes masyarakat atas kekerasan yang dilakukan militer Israel kepada warga Palestina.

Alhasil produk dari perusahaan atau entitas yang memiliki keterkaitan dengan Israel mendapatkan seruan penolakan. Seruan boikot ini mengajak dunia internasional agar tidak lagi membeli produk-produk Israel, dengan harapan hal ini bisa melemahkan ekonomi bagi Negara zionis itu. Cara ini tentu saja akan efektif apabila dilakukan dengan kompak oleh dunia internasional.

Seruan memboikot produk Israel maupun yang berafiliasi dengan Israel pertama kali digaungkan oleh Liga Arab pada 1945. Anggota Liga Arab ini terdiri dari Mesir, Irak, Lebanon, Arab Saudi, Suriah, Yordania, Yaman, Libya, Sudan, Tunisia, Maroko, Kuwait, Al Jazair, Bahrain, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Mauritania, dan Somalia. 

Melalui Liga Arab ini mereka sepakat untuk memboikot hubungan ekonomi dan secara khusus menghentikan semua perdagangan dengan Israel.  Aksi cancel culture ini ramai Kembali menjadi perbincangan internasional, berawal dari serangan Israel di Palestina yang memicu kembali reaksi netizen di media sosial, netizen banyak membagikan konten konten cancel culture, yang bertujuan untuk mempengaruhi dunia agar tidak mendukung brand dan individu yang mendukung Israel.

Seperti tweet yang dibagikan oleh akun Muhammad Assaewad  ”Israel akui, banyak perusahaan Israel mengalami kerugian hingga US$ 100 miliar atau sekitar 1.500 triliun rupiah, dengan itu boikot termasuk infaq kolektif kaum muslimin terbesar abad ini.

Ketua Parlemen Turki yang bernama Numan Kurtulmus pun menegskan bahwa pihaknya akan menghentikan kerjasama dengan perusahaan yang mendukung agresi Israel. Tidak hanya itu, bahkan dengan tegas Kurtulmus mengatakan tidak akan membeli apa pun dari perusahaan yang mendukung agresi Israel serta akan membuang apa yang sudah dibeli.

Pemboikotan dari Turki atas barang produksi perusahan yang mendukung Israel diumumkan setelah Recep Tayyip Erdogan memprotes keras tindakan Israel.  Sebagaimana diketahui, Majelis Ulama Indonesia pun  ikut andil pula dalam cancel culture ini, MUI mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Fatwa ini merekomendasikan umat Islam semaksimal mungkin menghindari penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel.

 “Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme,” tegas Ketua MUI Bidang Fatwa, H Asrorun Niam Sholeh, saat membacakan fatwa di Jakarta baru-baru ini.

Mengutip dari laman opini M. Ishom El Saha, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang, ia mengatakan bahwa “Boikot ekonomi sebagai perlawanan terhadap negara yang menindas, sekaligus memperjuangkan masyarakat yang tertindas agar mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan adalah jihad yang sah bagi kaum muslimin. Misalnya, boikot terhadap barang dan jasa produk Israel supaya negara itu memberhentikan genosida dan menarik diri dari wilayah palestina”.

(hanah/cc-uik)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version