Home News Jaro Peloy Pertanyakan Puskesmas Merujuk ke RS Asysyifaa

Jaro Peloy Pertanyakan Puskesmas Merujuk ke RS Asysyifaa

Nurodin alias Jaro Peloy

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Nurodin menyikapi persoalan pasien bernama Mad Soleh (65) Warga Kampung Nyungcung Masjid RT 02 RW 05 Desa Malasari, Nanggung yang diduga ditelantarkan saat  hendak berobat di Rumah Sakit Asysyifaa Leuwiliang.

Nurodin mempertanyakan mengapa pihak Puskesmas merujuk pasien itu harus ke RS Asysyifaa. “Semestinya rujukan secara berjenjang itu ke RSUD Lewiliang dong sebagai rujukan tindak lanjut agar terkoneksi terintegrasi pelayanan dari Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama ke rujukan tindak lanjut,” ujar anggota DPRD dari Fraksi PKB ini kepada Jurnal Bogor, Rabu (6/12/2023).

Wakil rakyat yang akrab dipanggil Jaro Peloy ini melihat ada hal yang aneh karena sebelumnya mendapatkan keluhan dari masyarakat ketika masuk ke Puskesmas rujukannya dominan ke Rumah Sakit Asysyifaa gitu,” kata dia.

“Jadi wajar Asysyifaa juga over load apakah memang ada kerjasama antara beberapa Puskesmas sehingga bicara persoalan rujukan ini malah diarahkan ke Asysyifaa,” tandasnya.

Nurodin menyebut sebetulnya banyak masalah- masalah klasik seperti ini  karena sebelumnya sudah pernah mendengar keluhan di masyarakat. Tentu yang menjadi benang merah dari persoalan ini kita kan sudah ada rumah sakit RSUD Leuwiliang, kemudian bicara rumah sakit ini harus dikaji ulang terkait kapasitasnya.

“Kemudian ini menjadi pusat rujukan ketika memang  tadi kapasitas over load dan sebagainya ini kan berarti  status rumah sakitnya  bener gak sih. Apakah sudah memenuhi persyaratan apa belum mulai sarana dan prasarananya berikut sumber daya manusianya,” katanya.

Dia berharap jangan sampai malah yang dialami warga Nanggung ini  yang akhirnya tujuan ke rumah sakit hanya buang ongkos saja karena tidak ada solusi. “Sudah orang sakit, karena tujuan  orang sakit  untuk mendapatkan perawatan  tetapi tidak ada solusi akhirnya balik kanan ini sesutu yang sangat disayangkan,” jelasnya.

Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Asysyifaa Leuwiliang, diduga telantarkan pasien yang hendak berobat.

Kejadian ini dialami keluarga asal Kecamatan Nanggung, Senin (4/12/2023), menyebutkan tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari RS Asysyiffa.

Keluarga pasien H.Deden Mulyawidanta menceritakan, istrinya datang dengan untuk berobat orang tuanya yang sakit, sekitar pukul 12.00 Wib. Dia mengakui, sudah mengetahui dokter ahli saraf yang ditujunya akan buka pada pukul 13.00 wib. Dia sudah menunggu lama mendapat panggilan setelah mengambil nomor antrean, namun tidak kunjung dilayani dengan alasan pengobatan ke dokter syaraf sudah tutup.

(arip ekon/andres)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version