Program Pencegahan Stunting dan Pencegahan Penyakit Terus Dilakukan
Cibinong | Jurnal Bogor
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyatakan mendukung transformasi kesehatan untuk Indonesia maju yang digulirkan pemerintah. Bagi Kabupaten Bogor, Hari Kesehatan Nasional ke-59 2023 jadi momentum menyiapkan Indonesia Emas 2045.
“Kami sebagai insan kesehatan mendukung periode Indonesia Emas 2045 agar anak-anak pandai dan memiliki perannya, tentu yang program stunting harus berjalan dengan baik, mencegah anak-anak kurang gizi dan terhindari dari penyakit-penyakit baik yang menular dan yang tidak menular,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Drg. Mike Kaltarina, MARS usai apel peringatan Hari Kesehatan Nasional 2023, Senin (13/11/2023).
Pihaknya juga telah berkolaborasi saling menguatkan antarinsan kesehatan, selain puskesmas, juga organisasi profesi yang diharapkan bisa bersama-sama mendukung program pemerintah, khususnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
“Saya bikin bangga tadi, temen-temen profesi dan organisasi profesi juga hadir. Tadi ada dokter gigi, bidan, perawat hadir. Kami bersama-sama tentu ingin masyarakat Kabupaten Bogor sehat, dan sekarang juga rumah sakit pemerintah dan swasta juga bergabung sehingga ada kolaborasi dan sinergi,” jelas Mike.
Dia juga pada momen Hari Kesehatan Nasional 2023 ingin ada perbaikan yang lebih baik, khsususnya dalam hal pelayanan, dimana Kabupaten Bogor saat ini memiliki 31 rumah sakit, 101 puskesmas, dan klinik yang hampir tersebar di sejumlah wilayah.
“Sekarang masyarakat kritis dan kita juga tentu harus melaksanakan tugas dengan baik, perbaiki mana yang belum baik,” jelasnya.
Merespons adanya video komplain di RSUD Leuiwiliang yang diunggah warga baru-baru ini, Kadinkes mengingatkan agar masyarakat juga memahami standar operasional prosedur (SOP) pihak rumah sakit.
“Memang tidak bisa memaksa masyarakat, namun minimal masyarakat tersadar juga bahwa mesti memahami pelayanan kami ada SOP, memang harus ada edukasi ke rumah sakit dan masyarakat. Namun yang jelas harus sadar kesehatan bukan milik nakes saja tapi kita semua,” jelasnya.
Sementara Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya pada Hari Kesehatan N ke-59 mengharapkan aparaturnya akuntabel, lincah dan prosefesional, serta bekerja jujur selaras dan bisa melayani masyarakat dengan sepenuhi hati untuk mewujudkan bonus demografi Indonesia Emas 2045.
Untuk itu seluruh stakeholder terkait, termasuk Kemenkes harus memastikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia sehat. Selain itu, penting juga bagi Kemenkes untuk menciptakan inovasi di sektor kesehatan. Oleh karena itu, ada enam pilar transformasi kesehatan yang perlu diwujudkan yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Untuk pilar pertama, mindset preventif atau pencegahan harus terus ditanamkan pada masyarakat. Sebab, pencegahan merupakan cara terbaik daripada mengobati. Misalnya, dari sakit menuju sehat itu masyarakat harus sejak awal tahu dirinya sehat. Olahraga, makan bergizi, tidak begadang, dan lain-lainnya.
Untuk pilar layanan rujukan, Kemenkes berkomitmen agar masyarakat mendapatkan akses kesehatan menjadi lebih mudah, terutama untuk penanganan penyakit-penyakit mematikan seperti jantung, kanker, stroke, dan ginjal.
Ketiga, pilar sistem ketahanan kesehatan untuk menciptakan kemandirian dengan mengubah mindset impor menjadi produksi dalam negeri, sehingga pemerintah dapat lebih siap dari sisi obat-obatan, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan cadangan.
Berikutnya adalah pilar sistem pembiayaan kesehatan yang diharapkan bisa lebih efektif. Pilar kelima adalah SDM Kesehatan dengan meningkatkan jumlah tenaga kesehatan secara jumlah maupun kualitasnya, termasuk distribusinya. Keenam adalah transformasi teknologi kesehatan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan bioteknologi, dimana dari pharmaceutical sudah harus ke bioteknologi.
(asepSsayyev)