Jonggol | Jurnal Bogor
Rehabilitasi fungsi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Cisewu 1, Desa Sukajaya, Jonggol, Kabupaten Bogor mendapatkan protes keras dari warga Cisewu. Pasalnya, selain menggunakan bahan material seperti pasir dan batu yang bersumber dari kali, kontrator proyek juga tidak menyertai papan proyek di lokasi sebagaimana informasi terkait pekerjaan tersebut.
Tokoh pemuda Cisewu, Acep Supriadi mengatakan, sebagai warga Cisewu merasa kecewa akan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor. Pasalnya, selain diduga tidak sesuai spek, material yang digunakan pemborong tersebut pun sangat tidak layak, karena menggunakan pasir dari kali yang sudah bercampur dengan tanah.
“ Proyek ini sangat diharapkan warga untuk mengaliri air, namun jika cara kerjanya seperti ini, saya sebagai warga sangat kecewa. Kontraktor seakan ingin mengambil untung sebanyak-banyaknya sehingga menggunakan bahan material yang tidak layak pakai,” ungkapnya Acep kepada Jurnal Bogor, Senin (6/11/23).
Acep menyebut, dirinya yang juga pernah membangun jaringan irigasi untuk warga sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan kontraktor. Apalagi, biaya yang dikeluarkan bernilai ratusan juta yang notabene berasal dari pajak yang dikumpulkan oleh masyarakat Kabupaten Bogor.
“ Kontraktor itukan tinggal mengerjakan saja, anggaran sudah disediakan oleh Pemda. Cuma yang membuat saya heran juga, fungsi dari konsultan pengawas dan dan UPT Pengairan itu bagaimana. Masa penggunaan material begitu dibiarkan,” gerutu Acep yang juga sebagai Ketua Koordinator Presidium Kecamatan Jonggol.
“ Saya berharap, dengan adanya keluhan ini, ada dewan yang turun dan dinas terkait untuk mengkroscek pekerjaan tersebut,” tambahnya.
Sementara, salah satu pekerja Abdi (bukan nama sebenarnya) mengatakan, dia hanya disuruh untuk menggunakan pasir yang sudah menyatu dengan tanah, meskipun secara kualitas memang sudah tidak layak.
“ Mungkin warga disini menggali pasir dan ditaruh di darat, tapi sama si bos suruh dipake pasir itu, kalo dari kualitas kurang bagus, karena dipegang juga adukan langsung ancur,” katanya.
“ Konsultan saya gak tau, kalo si bos juga jarang ke lokasi, untuk orang dinas kalo datang cuma foto-foto aja,” bebernya.
Terpisah, salah satu warga Muhidin membenarkan apa yang disampaikan oleh salah satu pekerja, pasalnya dia juga pernah melihat langsung ke lokasi sistem kerja disana. Muhidin menyebut, kemungkinan besar para pekerja itu tidak berdaya akan apa yang diinstruksikan oleh atasannya.
“ Mereka itu hanya pekerja, kalo pun ada sanksi dan teguran ya sama kontraktor, kan ada pelaksana, ada pengawas konsultan ada juga dari Dinas PU. Jika mereka bekerja mungkin bahan material itu tidak boleh digunakan, “ kata Muhidin.
Lebih lanjut Muhidin berharap, suara warga Cisewu ini didengar minimal oleh dewan dari Bogor Timur. Jika mereka merasa wakil rakyat, silakan turun ke lapangan dan lihat apa yang menjadi keluhan warga.
“ Harapannya dewan bisa turun, kalo ada yang turun saya siap untuk menjelaskan, karena saya memantau pekerjaan dari awal,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Rehabilitasi Fungsi Jaringan Irigasi D.I Cisewu 1 Jonggol dikerjakan oleh CV Guna Mandiri yang beralamat di Jl,Salak Raya No.17 RT.03/RW.01, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat dengan memakan anggaran sebesar Rp 322 juta rupiah dengan ruang lingkup dan output pekerjaan sebagai berikut
1) Ruang lingkup/batasan lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi pembuatan talang saluran menggunakan beton bertulang mutu beton f’c 21,7 Mpa (K250), pembuatan pilar talang menggunakan pasangan batu, pembuatan tiang talang menggunakan beton bertulang mutu beton f’c 14,5 Mpa (K250), pembuatan TPT menggunakan pasangan batu, pembuatan lining saluran dan lantai saluran menggunakan pasangan batu.
2) Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi adalah 7 buah tiang talang, 2 buah pilar talang, talang beton bertulang tinggi 1,10 m dan panjang 31,00 m, TPT pasangan batu tinggi 3,00 m dan panjang 26,00 m, lining saluran pasangan batu tinggi 1,00 m dan panjang 26,00 m, lantai saluran pasangan batu lebar 1,00 m dan panjang 26,00 m.
(nay nuráin)