Home News Imbas Proyek Tanpa Kajian, Jalan Rusak Dibiarkan Pembangunan Pasar Dipaksakan

Imbas Proyek Tanpa Kajian, Jalan Rusak Dibiarkan Pembangunan Pasar Dipaksakan

Jalan Raya Bojong Nangka mengalami kerusakan.

Gunung Putri | Jurnal Bogor
Kepala Desa Bojong Nangka, Hadji Amir geram dengan rusaknya Jalan Raya Bojong Nangka yang sudah lama sekali dibiarkan rusak dan berlubang. Terlebih saat kondisi hujan, lubang pada jalan tersebut tertutup oleh genangan air, hingga tak jarang pengguna jalan yang menggunakan kendaraan roda dua kerap terjatuh karena tak tahu ada lubang yang tertutup air.

“Yang rusak parah ada di depan SDN 04 Bojong Nangka, itu bahaya banget kalo musim hujan. Padahal setiap Musrembang, Pemdes Bojong Nangka selalu mengajukan perbaikan untuk jalan tersebut, ” ungkap Hadji Amir kepada Jurnal Bogor, Senin (6/11/23)

“ Pengajuan untuk perbaikan jalan Cikeas – Bojong Nangka GBHN tersebut sudah diajaukan sejak tahun 2021,” tambahnya.

Lebih lanjut Hadji Amir berharap kepada Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor agar segera memperbaiki jalan tersebut. Minimal ada pemeliharaan jika memang dalam waktu dekat ini tidak ada perbaikan untuk jalan tersebut.

” Ya saya berharap pemda segera memperbaiki jalan yang rusak, terutama di depan SDN 04, kasian warga kalo melintas. Apalagi udah masuk musim hujan, jalan yang berlubang tertutup air bisa membahayakan para pengguna jalan,” pungkasnya.

“Minimal ada pemeliharaan jalan dari DPUPR. Agar lobang yang cukup dalam pada jalur tersebut minimal tertutup. Tambal sulamlah minimal tapi jangan asal-asalan,” lanjutnya.

Sementara, Ali (46) salah satu pengguna jalan sekaligus warga sekitar mengungkapkan kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten Bogor. Mengingat, banyak jalan-jalan parah yang seharusnya mendapatkan sentuhan pembangunan, tapi justeru anggaran dialokasikan pada pembangunan yang sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan oleh warga masyarakat.

“ Jalan ini sudah lama rusak seolah dibiarkan oleh Pemkab. Padahal jalan ini merupakan akses hidup yang sering dilalui oleh masyarakat, titik lokasinya pun persis di depan sekolahan. Tapi seperti tidak ada dinas terkait yang memperhatikan,” tandas Ali dengan nada kesal.

Ali menambahkan, dalam kondisi Kabupaten Bogor yang sering mendapatkan berbagai penghargaan, namun miris jalan di Cikeas Bojong Nangka yang merupakan penyumbang PAD terbesar jalannya rusak parah.

” Para pemangku kebijakan di Kabupaten Bogor harus turun tangan, melihat lokasi dan segera menganggarkan perbaikan jalan, malu dengan para warga yang dari luar daerah sering lalu lalang di jalan ini,” katanya.

Bukan hanya itu, sambung Ali, banyaknya proyek pesanan seolah menjadi penghalang skala prioritas pekerjaan yang seharusnya diutamakan. Seperti contuh saat ini, Ali menyebut pembangunan Pasar Gunung Putri yang menjadi polemik dan tidak terlalu dibutuhkan, justeru digelontorkan dengan anggaran yang fantastis.

“ Jika saja anggaran Pasar Gunung Putri yang sampai saat ini belum juga dikerjakan dan berpotensi mandek, dengan nilai 7 miliar kalo dibangun jalan sudah berapa kilo jalan yang akan bagus dan jelas dinikmati warga,” tutur Ali.

Menurut Ali, Pemerintah Daerah seolah membangunkan sesuatu tanpa kajian, asal dan yang penting anggaran tersalurkan. Bukan hanya Pemda, di Dapil 2 khususnya Gunung Putri punya dewan lebih dari satu,  namun keberadaan dewan tersebut seolah tidak mampu untuk mendorong pembangunan jalan di wilayahnya.

“ Kami berharap, Pemkab lebih peka dalam menyalurkan pembangunan di wilayah, kalaupun dahulunya memang pernah diajukan, baiknya dibuat kajian ulang. Jangan ujug-ujug dilelang dan akhirnya bermasalah seperti Pasar Gunung Putri saat ini,’’  cetus Ali

“ Kenyataan saat ini ialah jalan rusak dibiarkan, Pembangunan Pasar dipaksakan,” pungkasnya.

(nay nur’ain)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version