31.5 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Ditelantarkan Pemdes, Perumda Tohaga, Serta UPT Jalan dan Jembatan Wilayah 4, Puluhan Tahun Jalan Belakang Pasar Leuwiliang Semakin Hancur

Leuwiliang | Jurnal Bogor
Puluhan tahun jalan belakang Pasar Tohaga Leuwiliang, Desa Leuwiliang, Kabupaten Bogor, semakin hancur dengan banyak lubang menganga serta  kubangan air yang berbahaya bagi pengendara roda dua, termasuk bagi para pengunjung yang akan berbelanja.

Usut punya Usut, semakin rusaknya jalan utama yang ada di belakang pasar yang baru terkena musibah kebakaran itu, ternyata ditinggal tanggung jawab perbaikannya oleh Pemerintah Desa Leuwiliang, Perumda Pasar Tohaga maupun pihak UPT PUPR Jalan dan Jembatan Wilayah 4.

“Selama lebih dari tiga tahun ketiga instansi yang punya wewenang tanggung jawab ini saling lempar tanggung jawab perbaikannya,” kata Syukron, warga kampung belakang Pasar Leuwiliang kepada Jurnal Bogor, Minggu (29/10/2023).

Menurut Syukron, seluruh warga yang tinggal di belakang Pasar Leuwiliang yang setiap hari lewat melalui jalan yang rusak tersebut, rasanya sudah lelah mengeluh dan lelah protes.

“Buktinya setelah berkali kali kami melayangkan keluhan ke kantor desa, ke pihak Perumda Tohaga, termasuk ke UPT  Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Wilayah 4 Leuwiliang, semua tidak membuahkan hasil, dan sebaliknya pada semakin cuek,” kesalnya.

Pedagang Pasar Leuwiliang Hidayanti yang terbakar yang baru seminggu menempati lapak kayu yang dibangunnya   pasar tersebut menambahkan, bagaimana pengunjung mau datang berbelanja melalui jalan utama yang ada di belakang pasarnya jika jalannya hancur.

“Wong jalannya saja hancur parah seperti ini, anehnya bukannya diperbaiki, eh malah pada cuek-cuek saja,” ketusnya.

Masih kata Hidayanti, selama seminggu berjualan menempati lapak kayu yang dibangunnya pascakebakaran, kehadiran para pengunjung yang datang dari arah belakang pasar, satu pun tak ada yang terlihat, paling banter satu atau dua orang saja.

“Kami para pedagang korban kebakaran Pasar Leuwiliang yang kini berjualan di belakang pasarnya dibuat semakin menderita sepi pembeli. Sebab jalan utama yang berada di belakang pasar, tak ubahnya seperti jalan memasuki sebuah kawasan IDT,” pungkasnya.

Dari pantauan Jurnal Bogor, semua yang dikeluhkan oleh warga maupun para pedagang, benar adanya. Kondisi jalan tampak hancur.

Sampai berita ini ditayangkan, baik pihak pengelola Perumda Pasar Tohaga Leuwiliang, Pemerintah desa Leuwiliang dan UPT  Jalan jembatan PUPR Wilayah 4 Leuwiliang, saling lempar tanggung jawab soal siapa yang punya wewenang perbaikannya.

(Bayup)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles