Dramaga | Jurnal Bogor
Tak mau program ketahanan pangan di Desa Purwasari, Dramaga, Kabupaten Bogor, gagal total lantaran terkendala irigasi, Pemerintah Desa Purwasari dikomando Yusuf Mustopa selaku kepala desanya, langsung mengambil alih manajemen irigasi pengairannya agar tertata rapi.
Desa Purwasari merupakan lumbung pertanian di Dramaga, didukung aktifnya beragam industri pertanian dan perkebunan berupa persawahan (padi), hortikultura, palawija, sayuran, hingga perikanan, ditambah masih terbentangnya lahan kosong seluas 150 hektare yang segera disulap untuk pengembangan program ketahanan pangannya.
Kepala Desa Purwasari Yusuf Mustopa mengatakan, saluran irigasi yang ada di desanya, merupakan saluran hulu yang manajemennya harus benar-benar dikelola dengan baik, terutama untuk pengairan di Desa Purwasari, maupun bagi desa tetangga, yakni Desa Petir.
“Karena pentingnya irigasi bagi Desa Purwasari maupun bagi desa tetangga, untuk itu kami langsung terjun mengambil alih manajemen irigasi pengairannya guna mengatur sistemnya yang lebih baik,” kata Yusuf Mustopa kepada Jurnal Bogor, Kamis (26/10/2023).
Masih kata Yusuf Mustopa, irigasi di Desa Purwasari, merupakan salurah irigasi hulu bagi irigasi di desa desa tetangga.
“Mengingat beberapa waktu lalu aliran irigasi di Purwasari alami kekeringan, ternyata begitu dicari tau apa penyebabnya, diketahui ada kebocoran di bagian hulunya yang berjarak 3500 meter (3,5 km) dari kantor desa,” ungkapnya.
Karena ada kebocoran itulah tambah Kades, Pemerintah Desa Purwasari mengambil alih penanganan perbaikan salurannya. Sebagai bentuk apreasi desa, pihaknya menggelontorkan dana tambahan berasal dari dana desa.
“Pertama untuk pembangunan irigasi hulu yang bocor, kedua untuk penanaman mina padi seluas 1 hektare, dan yang ketiga untuk program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang diperuntukan bagi biaya pembangunan normalisasi saluran irigasi ke semua penjuru desa,” bebernya.
Kini kata Kades, di Desa Purwasari sudah tidak ada lagi Poktan dan Gapoktan, melainkan hanya petani desa yang diatur oleh desa.
“Mengapa demikian, karena saat petani Purwasari galau terkait masalah pertaniannya, maka di situlah pemerintah desa hadir membantu menyelesaikan masalah dengan solusinya,” terang kades.
Kades Menambahkan, di Kabupaten Bogor ada 80 desa yang mendapat tambahan Dana Desa sebesar Rp 139 juta guna kebutuhan dampak El Nino, penurun produksi, serta musibah kekeringan susah air bersih.
“Jadi program ketahanan pangan yang kini berjalan di Desa Purwasari khususnya di bidang hatchery (pembibitan ikan nila), bertujuan merangsang masyarakat agar mau berdaya upaya dalam mengembangkan perekonomiannya,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, tahun 2023 program ketahan pangan yang sedang berjalan di Desa Purwasari, diantaranya satu paket breeding plus kandang domba, kemudian pembagian bibit lele 50 ribu ekor plus pakan sampai panen, dan terakhir, pembangunan hatchery (pembibitan ikan nila) dengan penyediaan kelengkapan pada kolam terpalnya.
** Bayup