jurnalinspirasi.co.id – Lembaga Survei Visi Nusantara Maju (LS-Vinus) melakukan survei terbaru terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Alhasil, sebanyak 63 persen masyarakat mengaku tidak puas dengan kinerja Pemkot Bogor. Sementara 33 persen lainnya puas, dan hanya empat persen yang menjawab tidak tahu.
Direktur Cased LS Vinus Ramdan Nugraha mengatalan bahwa kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkot Bogor, yang tentu diwajahkan oleh wali kota dan wakilnya.
“Sebanyak 63 persen masyarakat tidak puas, sebanyak 33 persen mengaku puas, dan 4 persen puas,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (19/10).
Sementara itu, Direktur Eksekutif LS Vinus Yusfitriadi mengatakan bahwa pihaknya rutin melakukan kajian dan survei terkait dengan banyak hal, baik politik prosedural atau politik substansial.
“Survei ini dihadapkan pada helatan besar politik. Kami intens untuk mengadakan analisis konten-konten wilayah politik, atau demokrasi formal prosedural yang kemudian sering dimaknai elektoral,” imbuhnya.
Ia mengatakan, survei yang dilakukan LS Vinus di Kota Bogor adalah perdana. “Jadi Survei ini langsung berhadapan dan langsung ditanya tanpa pengaruh apapun, kemudian surveyor mengirim foto dan lokasi ketika sedang melakukan wawancara dengan responden,” bebernya.
Tiap responden, kata dia, selalu diambil foto oleh survei, kemudian peta kelurahan dan kecamatan sudah dicatat untuk menjadi bahan untuk rujukan kajian-kajian berikutnya.
“Kepuasan hanya menyodorkan tiga pertanyaan, puas, tidak puas, dan tidak tahu, ketika teman-teman nanya puasnya dibidang apa kita tahu, karena kita tidak tanya ke masyarakat, itu kekurangannya,” jelasnya.
Kata dia, mengenai kinerja yang diketahui masyarakat tidak jauh dari menepati janji, kemudian menurunkan program-programnya, menjalankan peran dan fungsinya.
“Dengan tingkat kepuasan kinerja pemerintah kota, sangat tinggi sampai 63 persen, saya bayangkan mungkin kalau responden adanya di sekitar Sempur, atau di sekitar Kebun Raya, atau sekitar Botani Square, 100 persen puas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, kemungkinan jika respoden diambil di Kelurahan di sekitar Lapangan Sempur, Kebun Raya Bogor, atau sekitar Botani Square mungkin tingkat kepuasanya mencapai 100 persen.
“Tapi kita survei sampai ke kelurahan paling bawah, perbatasan Cijeruk, Ciapus, owh memang betul wajar kalau tidak puas. Tapi, kami anggap ada kekurangan, karena kami tidak merinci ketidak puasanya seperti apa, karena ini kita tidak sedang motret ini sebetulnya, kita sedang motret tingkat elektabilitas. Kok ini muncul karena ini ada hubungannya,” pungkasnya.* Fredy Kristianto