Cigombong | Jurnal Bogor
Disaat Pemerintah Kabupaten Bogor gencar memerangi kasus stunting, namun tak dirasakan Muri, anak balita usia 1,9 tahun yang diduga kuat kekurangan gizi. Pasalnya, di usianya yang hampir dua tahun tersebut selain belum bisa berjalan, berat badannya tidak sesuai dengan usianya. Anak dari pasangan Bani dan Rosita tersebut diduga belum terjamah program pengentasan kasus stunting di Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong.
Bukan hanya belum terjamah, yang seharusnya keluarga tersebut menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) balita, namun belum diusulkan sebagai penerima KPM PKH.
Dengan kondisi kedua orangtuanya yang hanya, pencari rongsokan keliling kampong, terpaksa anak yang seharusnya mendapat asupan gizi tersebut dengan pemberian ASI. Namun hanya diberikan teh manis dan makan dibawah kecukupan kadar gizi sehingga membuat anak tersebut terlihat kurus dan kurang berkembang.
Kepala Desa Cisalada Muhamad Datul Kahfi saat dikonfirmasi membantah tidak memperhatikan anak tersebut, bahkan dia mengaku, kader PKK dan posyandu sudah diminta untuk memperhatikan dan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“Kalau tidak diperhatikan tidak benar, kami sudah meminta Kader Posyandu dan PKK untuk rutin memberikan PMT, agar membantu kesehatan dan perkembangan anak tersebut,” jelasnya.
Dia menegaskan, pihaknya akan melakukan pengecekan kepada kader-kader posyandu terkait anak tersebut, sehingga lebih intensif dalam memberikan PMT maupun pendampingan kepada orangtuanya.
“Coba nanti kami akan kembali melakukan pengecekan, apa saja yang sudah diberikan jangan sampai hanya satu kali atau tidak ada pendampingan,” tegasnya.
Sementara menurut warga sekitar, keluarga balita tersebut memang sangat memprihatinkan, sehingga anak balita yang seharusnya mendapat perhatian baik dari pemerintah seolah tak tersentuh bantuan.
“Memang keluarga tersebut kasihan, suaminya pencari rongsokan, sehingga anak masih balita hanya diberikan teh manis saja. Dan seharusnya dapat bantuan PKH balita, tapi kayaknya gak dapat,” kata Mira, salah seorang warga.
** Dede Suhendar