Ciawi | Jurnal Bogor
Pedagang kaki lima (PKL) di ruas Jalan Veteran Banjarwaru-Tapos, persisnya di wilayah Desa Banjarsari, Ciawi, Kabupaten Bogor, dikeluhkan pengguna jalan. Sebab, para pedagang makanan terutama buah-buahan yang menggunakan bahu jalan sebagai tempat parkir kendaraan pembeli, kerap menimbulkan kemacetan di ruas jalan tersebut.
Hermawan (26), pengguna jalan mengaku heran terhadap kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diduga melakukan pembiaran terhadap keberadaan para PKL di sepanjang ruas Jalan Veteran Banjarwaru-Tapos. Padahal, pedagang tersebut berjualan di sekitar daerah milik jalan.
Terlebih, lanjut warga yang berdomisili di Kecamatan Caringin itu, keberadaan pedagang buah dan pedagang makanan lainnya yang ada di Desa Banjarsari, menggunakan lahan irigasi maupun jalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sebagai tempat usahanya.
“Dampak adanya pedagang buah dan lainnya di wilayah Banjarsari, bukan hanya menyebabkan kemacetan saja, tapi juga banyak terdapat sampah di kali yang berada di belakang tempat usaha mereka,” ungkap Hermawan kepada Jurnal Bogor saat melintas di ruas Jalan Veteran Banjarwaru-Tapos, Kamis (5/10).
Hermawan pun menyikapi tindakan tegas yang pernah dilakukan Satpol PP dengan melakukan pembongkaran terhadap para pedagang di sepanjang jalan veteran itu. Namun, tindakan penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum (Tibum) tersebut, tidak dilaksanakan Satpol PP kepada para pedagang yang ada di wilayah Desa Banjarsari.
“Yang saya tahu pembongkaran hanya berlaku untuk pedagang, mulai dari Seuseupan sampai lewat SMAN 1 Ciawi Banjarwaru dan Banjarwangi. Kalau pedagang di wilayah Banjarsari tidak disentuh sama sekali, jadi Satpol PP terkesan tebang pilih dalam menegakan aturan,” paparnya.
Hermawan berharap, Pemkab Bogor terutama Satpol PP ada tindak lanjut setelah melakukan penertiban terhadap para pedagang di ruas jalan alternatif yang bisa ke wilayah Megamendung Cisarua maupun Caringin dan Sukabumi itu.
“Sekarang saja mulai dari SMPN 1 Ciawi, pedagang makanan sudah mulai menjamur lagi. Saya pernah nanya ke salah satu pedagang makanan di sekitar SMAN 1 Ciawi, meraka berjualan lagi setelah tahu kalau pedagang di wilayah Banjarsari masih tetap ada dan tidak ditertibkan,” imbuhnya.
Sementara Bisri, Ketua RW Desa Banjarwaru yang sebelumnya pernah menjadi penanggung jawab para pedagang di wilayahnya mengungkapkan, setelah dilakukan penertiban oleh Satpol PP, pihaknya tidak lagi terlibat sebagai pengurus pedagang yang masuk kedalam wilayah Banjarwaru tersebut.
 “Sebelumnya saya yang menjadi penanggung jawab mereka (pedagang,red), tapi sekarang informasinya pedagang dipegang oleh salah satu organisasi masyarakat (Ormas),” tukasnya.
** Dede Suhendar