23.6 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Khittah ICMI Dalam Bingkai Keislaman dan Kecendekiawanan

Oleh: Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si *)

Jurnalinspirasi.co.id – Pokok-pokok materi disampaikan dalam forum National Leadership Camp (NLC) ICMI Orwil Khusus Bogor, Ahad tgl 1 Oktober 2023 di Kampus IPB Baranang Siang, Kota Bogor, Jawa Barat.

Point-point materi dan bahasan singkatnya adalah sbb:

1. Pengertian Khittah itu apa?
Perkataan “khittah” secara bahasa, artinya garis pandang dan kebijakan dasar.

Secara epistemologi, maknanya memegang tugas kejuangan, dengan ciri utama ipteks sebagai amanat Allah SWT, yang tercakup dalam 3 pangkal pandangan dasar yaitu keislaman, keindonesiaan dan kecendekiawanan dengan mencari ridho Allah SWT (mardatillah).

Konsep Khittah ICMI dibuat pertama kali oleh 3 orang ilmuwan pemikir muslim yakni Dr.M Imaduddin, Prof.Yusuf Amir Faisal dan Dr.Nurchlis Majid, kemudian terus disempurnakan Dewan Pakar ICMI 1990-1995, dan disahkan dalam Muktamar ICMI ke 2 7-9 Desember 1995 di Jakarta.

2. Siapa Cendekiawan Muslim itu?
Cendekiawan muslim adalah orang Islam yang peduli terhadap lingkungannya, terus menerus meningkatkan kualitas iman dan taqwa, kemampuan berpikir, menggali, memahami dan menerapkan iptek serta kehidupan keagamaan dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan untuk diamalkan bagi terwujudnya masyarakat madani (civil society), begitu bunyi ART ICMI Bab I dan ayat 1.

3. Apa itu ICMI, latar belakang lahirnya:
a. Kondisi sosiologis dan antropologis masyarakat Indonesia, mayoritas pemeluk Islam, yang hidupnya masih bodoh, miskin dan terbelakang.
b. Kondisi historis, sejarah perjuangan bangsa Indonesia, para sultan, para ulama, ustadz, kiyai dan kaum santri yang terdepan melawan dan mengusir penjajahan Belanda, Inggris dan Portugis di tanah air Nusantara.
c. Kebutuhan futuristik, merupakan basic need atau supply-demand umat Islam dan bangsa Indonesia, dalam proses dan tahap pembangunan nasional hingga masuk di era millenial, sarat temuan iptek di era digital based on ITC.

4. Khittah ICMI dalam Perspektif Al Quran dan Hadist, core-valuenya adalah sbb:
1). Tanggungjawab dan karakteristik cendekiawan, (lihat Quran Surat (QS) al Isra’ 17: 36, al Baqarah 2:14. al Furqon 25: 63-76)
2). Tiada Ciptaan Allah yang sia-sia, syukur atas karunia dan kemurahanNya (QS  Ali.Imran 3:190-191, al Baqarah 2:29. al.Jatsiyah 45:12-13)
3). Keharusan memakmurkan bumi, larangan merusaknya (QS Hud 11:16, al.Qashash 28:77)
4). Keharusan menjaga keseimbangan. Kejujuran, larangan melebih batas (QS ar Rahman 55:7-9, al Isra’ 17:16)
5). Pentingnya memelihara akhlaq, budi pekerti, ketaqwaan (QS al.Ahzab 33:21, al Qalam 68:4, al Hajj 22:37, al A’raf 7:26)
6). Peneguhan kepercayaan diri, keharusan saling menghargai, larangan saling merendahkan, menzalimi dan berprasagka buruk.(QS Ali Imran 3:139, al Hujarat 49:10-12)
7). Pentingnya silaturrahmi, taaruf, kemuliaan dan keunggulan manusia (QS 49:13, al Maidah.17:70)
8). Hak azasi dan nilai kemanusiaan (QS Al Maidah 5:32)
9). Tanggungjawab perseorangan di akhirat (QS Maryam 19:79-80 dan 95, Al An-am 6: 94 dan 162, Ali Imran 3:112)
10). Pentingnya musyawarah, sikap santun, toleran, tawakal dan sabar (QS al Syura 42:38, Ali Imran 3:159, al Ashar 103:1-3, al-Baqarah 2:251, al-Hajj 22:40, Ibrahim 14:34)
11). Hikmah, kearifan karunia Allah (QS al-Baqarah 2:269, al-Sabah 34:15)
12). Pentingnya sikap istiqomah, teguh dan tegar (QS Fushilat 41:30-31, Aqaf 46:13)
13). Kecendekiawanan adalah anugerah Allah (QS Az Zumar 39: 17-18, Al-An-am 6:125, Fathir 35:27-28 dan al-Mujadalah 58:11)
14). Keluasan dan kedalaman Ilmu Allah tiada terhingga (QS Al Kahfi 18:109, al-Lukman 31:27, dan Fushilat 41:53).

Jadi, ada sekurang-kurangnya 41 ayat Al Quran sebagai sistem nilai mulia, yang merupakan sumber moral dan etik, dan landasan Khittah ICMI.

5. Wawasan Keicmian adalah sbb:
 a. Keislaman (QnS) sebagai muslim, yang diwujudkan dalam.bentuk.ukhuwah dan.silaturrahmi dalam membina dan mengembangkan saling mengenal (takruf), saling menolong (taawwun), saling berwasiat (tausyiah) di jalan yang benar guna memperkokoh upaya mewujudkan.masyarakat madani.

b. Kebangsaan/Keindonesiaan sebagai WNI, warga bangsa, yang tercermin dengan upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia dalam.bentuk berbagai kegiatan yang tetap memperhatikan Kebinnekaan Tunggal Ika, yang kita miliki, dan

c. Kepakaran/Keilmuan sebagai ilmuwan, yang diwujudkan dalam kegiatan pembangunan umat, masyarakat, bangsa negara, khususnya dalam menjunjung harkat dan martabat rakyat kecil serta memperjuangkan kaum.lemah dan tertindas (mustaafin) sebagaimana arahan ART ICMI.

Narasi penjelasannya:
Keislaman, imtaq atas landasan Al Quran dan Assunnah Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW, sebagai pegangan dan pedoman serta tuntunan hidup dan kehidupan yang utuh dan lengkap

(aqidah, syariah, muamalah dan akhlaq) jalan keselamatan dunia dan akhirats

Narasi penjelasan
Kebangsaan/Keindonesiaan, yang merupakaan habitat dan ekosistem dimana kita hidup sebagai warga bangsa dan rakyat5 Indonenesia.

6. Rialitasnya kita menyadari bahwa
Bangsa Indonesia plural, terdapat beragam agama dan sistem kepercayaan, suku bangsa (etnis), adat istiadat, tradisi bermasyarakat, aliran, pola budaya yang kaya, dll

Sejarah NKRI dan peran Tokoh Islam dan ulama sangat besar dan signifikan jasanya.

7. NKRI dibangun berdasarkan Pancasila (ideologi, cita-cita bernegara) dab UUD 1945 (konstitusi)
Para tokoh Islam dan ulama berperan besar dan stategis serta berjasa dalam perumusan ideologi negara dan konstitusi negara Indonesia tersebut.

Baca sejarah sidang-sidang di forum BPUPKI dan PPKI, salah satu megakaryanya adalah dokumen Piagam Jakarta, ada sila-sila Pancasila di dalamnya.

8. Dinamika perjalanan bangsa di era Orde Lama, konflik politik dan.ideologis berkepanjangan, nasionalisme, Islam, sekulerisme dan ateisme/komunisme.
Solusi konflik, lahirlah Dekrit Presiden RI 7 Juli 1959, agar kembali ke UUD 1945 atas semangat Piagam Jakarta. Nasakom Presiden RI Ir.Sukarno, memunculkan peristiwa kudeta berdarah, dan gagal yaitu Gerakan 30 September 1965, oleh PKI, dibunuhnya 6 Jenderal TNI, dimasukan ke lubang buaya di Jakarta Timur.

7. Dinamika Orde Baru dibawah Presiden RI ke-2  Jenderal Soeharto, selain berhasil menumpas G 30 S PKI, juga sukses membangun Indonesia, yang berjalan 6-7 Repelita, cukup lama 32 tahun.
Kualitas SDM masyarakat bangsa meningkat, terutama pendidikan umat Islam Indonesia yang jumlahnya mayoritas dengan komposisi lk 85 persen penduduk Indonesia.

8. Terjadi Intelectual booming, seperti HMI dan alumninya Kahmi dll
Intelektual muslim merupakan Basic suppy dan sekaligus Demand bangsa Indonesia, kini dan di masa yang akan datang (futuretime).

ICMI lahir sebagai dampak terjadinya intelektual booming tsb, hasil belajar kaum santri dari keluarga muslim Indonesia, yang studi di berbagai Universitas-universitas terkemuka (exelence university) baik dalam dan luar  negeri.

Hal ini pengaruh dari mindset integrasi ilmu umum dengan ilmu agama Islam, sebagai konsekwensi adanya pembaharuan pendidikan nasional, dan ponpes di tanah air setelah Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945.

9. ICMI peran strategisnya adalah mengisi pembangunan nasional dgn kekuatan imtaq (etik, moral dan akhlaqul karimah) dan ipteks (kepakaran) secara terpadu (integralistic)
Program 5 K.ICMI yakni peningkatan imtaq, pikir, kerja,  karya dan keluarga samarah, adalah program unggulan dan prioritas ICMI, bersifat jangka panjang (long march)

Program 5 K ICMI meluputi aspek Ippleksosbudhankam
10. Potensi, peluang, permasalahan dan tantangan  kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan bernegara  cukup besar, komplek dan cenderung rumit di era millennial (memasuki abad ke 21) para ahli dan pakar meyyebutnya fenomena sosial:

VUCA
Volatility. Uncertainty, complexity and ambiguity yang menimbulkan keguncangan hebat, drastis, berdampak perubahan tak menentu, yang disebut

Era Ketidakmenentuan (desrupsi era). Hal ini menuntut kecerdasan dalam beradaptasi “newnormal” di masa pandemi.Covid 19. Fenomena alam dan sosial yang menyimpang itu terjadi, akibat dinamika faktor sebagai berikut:

1. Kemajuan pesat Iptek, terutama ITC, era digital
2. Ledakan populasi penduduk dan preferensinya semakin meningkat,
3. Climate change dan Krisis ekologi, bencana alam yang menimbulkan berbagai kerugian dan krisis multidimensi, dan
4. Konflik perang Rusia versus Ukrania, yang membuat supply chain pangan dan energi terganggu menimbulkan gejolak harga kebutuhan pokok, dan
5. Wabah Covid 19 yang menguras sumberdaya finansial dan pembiayaan untuk recovery kesehatan masyarakat.

11). Disinilah posisi peran dan fungsi
kepakaran/Keilmuan, berkaitan dengan iptek power, akan mendapat tempatnya, habitat dan ekosistemnya. Hal itu diwujudkan dalam peran dan fungsi strategis ICMI dalam 2 hal menurut AD dan ART ICMI yaitu ICMI harus dan wajjb kontribusi dalam 2 aspek utama yaitu:

1. PublIc policy, regulasi, menyusun Naskah Akademik untuk penguatan produk legislasi dan proses  perundang-undangan di DPR RI dan Lembaga Kepresidenan RI dan K/L negara seperti UU, PerPU dan PP, Kepres/Inpres, Kepmen/Permen dll.

Kerja Reflektif, webinar, simnas, semnas, fgd dll mengkaji isu-isu stategis dan solusinya secara saintific. Hasil konsepsi mewarnai wacana publik, dan sampai, serta diterima di jantung kekuasaan, the ruling party yang ada di istana negara. Jangan wacana diskusi terbatas hanya berputar-putar ruang maya (webiner) dan ruang kelas, itu perbuatan mubazir dan sangat sia-sia. Istilah lainnya, no action talk only (Nato), sayang. Dan

2. Pemberdayaan sosial
Kerja Praksis ikut merumuskan, merekomendasi, menetapkan dan menjalankan program kerja dan rencana aksi (action plan) di lapangan berdasarkan bidang dan bagian yang ada dalam struktur dan organ kepengurusan ICMI di beberapa level spt MPP, MPW, MPD MPS dan batom serta jejaringan sosial sebagai Kelompok Kerjasama  dibasis masyarakat akar rumput, local community seperti DKM, Kampus Perguruan Tinggi, Ponpes, LSM dll.

Hal ini dilakukan untuk memberdayakan, atau penguatan kelembagaan masyarakat atau rakyat yang lemah dan tak mampu, serta kaum tertindas (mustaafin) secara struktural kekuasaan negara yang gagal (government failure).

12).  Untuk saat ini di era pasca reformasi, sejak 1998, problematika ipoleksosbudhankam Indonesia di era Jokowi, perkembangan “tidak baik-baik saja’, alias ada gejala kemunduran, dianalisis dari fakta dengan sejumlah indikator atau indeks kinerja seperti menurunnya kualitas demokrasi, kesenjangan sosek semakin tinggi, angka kemiskinan besar dan bertambah, korupsi triliunan oknum penyelenggara negara meraja lela tiada henti, rendahnya daya saing SDM, tingginya angka pengangguran, stunting,  keamanan, lemah penegakan hukum dan diskriminatif, carut marut pelaksanaan sistem hukum tata negara, piutang negara yang semakin membengkak, bangkit kembali ideologi komunis/PKI, cengkraman oligarky dalam bidang politik dan pemerintahan, biaya tinggi demokrasi, politik luar negeri pro China,🙏 tidak lagi bebas aktif, polusi udara, dsb.

13). Ini semua perlu solusi, pendekatan saintifik, strategi yang tepat sasaran, dan peranserta cerdas, keras dan ikhlas dari kaum intelektual yang bersarang di ICMI dari semua level organisasi ICMI yang ada. Adanya kegiatan NCL ini dalam rangka peningkatan kapasitas personal kader dan penguatan institusi ICMI sebagai bagian solusi permasalahan bangsa, bukan sebaliknya, yang merupakan bagian dari pembuat masalah sosial, nauzubillahi minzalik.

Demikian pokok-pokok materi NCL kader ICMI dengan harapan bisa membangun pola pikir (mindset), komunikasi dengan berbahasa dan kesamaan gerak langkah yang sama setiap anggota dan pengurus ICMI dalam menjalankan visi, misi dan tujuan berorganisasi ICMI.

Dengan adanya kegiatan NCL thn 2023 di lingkungan ICMI Orwil Khusus Bogor, selain untuk menyamakan persepsi keorganisisian dan kelembagaan, juga mendorong dinamika pelaksanaan program 5 K ICMI yang semakin membaik. Pengurus dan anggota ICMI setempat tidak lagi “pasif”, menuggu, bersifat “indekos”, numpang nama dalam jajaran pengurus, akan tetapi kini lebih termotivasi proaktif (inisiatif, kreatif dan inovatif) dalam menjalankan berbagai aktivitas organisasi ICMI yang programnya dan rencana aksinya (action plan) telah dirumuskan dan diputuskan dalam Forum Musyawarah secara berjenjang (muswil, musda dan musorsat) dan muktamar forum tertinggi organisasi iCMI setiap 5 tahun sekali secara profesional dan bertanggungjawab.

Dengan demikian kehadiran dan eksistensinya ICMI dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, ummat dan bangsa Indonesia.
Sekian dan terima kasih.
Wassalam

====✅✅✅

*) Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si (Pendiri dan Dosen Senior Universitas Djuanda Bogor, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial)

Riwayat Berorganisasi di ICMI yaitu sbb

1. Pra ICMI: Ketua Folapmi Bogor, merangkap Ketua OC Pernas dan Semnas “Silaturrahmi.Cendekiawan Muslim Menyongsong Masyarakat Industri dan Informasi”, 6-8 Maret    1986 di Ciawi Bogor,
2. Pendiri ICMI, hadir di symposium nasional Cendekiawan Muslim, 5-7 Desember 1990 di Kampus UNBRA Malang, Jawa Timur,
3. Pemrakarsa Pendirian ICMI Orwil Khusus Bogor, dan Sekretaris OC Muswil ICMI Orwil Bogor tgl 23 Maret 1991 di Balaikota Bogor,
4. Wakil Sekretaris MPW ICMI Orwil Khusus Bogor periode 1991-1996,
5. Sekretaris Umum MPW ICMI Orwil Khusus Bogor, periode 1996-2001,
6. Wakil Ketua MPW ICMI Orwil Khusus Bogor selama 3 periode 2001-2016,
7. Ketua Dewan Pakar ICMI Orwil Khusus Bogor, periode 2016-2021
8. Ketua Dewan Penasehat ICMI Orwil Khusus Bogor, periode 2021-2026,
9. Wakil Sekretaris Dewan Pakar ICMI Pusat, periode 2021-2026.
10. Kortimses Prof ASA for ICMI One, di forum Muktamar ICMI ke 7, 6-8 Desember 2021 di Bandung Jawa Barat.
11. Pendiri dan Ketua MASIKA ICMI.Orwilsus Bogor, 1994-1999
12. Aktif sebagai peserta forum pertemuan nasional ICMI seperti Muktamar, Rakornas dan Silaknas serta Muzakarah ICMI, sejak awal ICMI hingga sekarang.

Riwayat pengalaman Organisasi yang lain adalah sbb:
1. Wkl Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Bogor, 1989-1991
2. Wkl.Sekretaris DPD Partai Golkar Kab Bogor, 1998-2004, pernah Caleg DPRD 1999, dan DPR RI 2004
3. Wkl Ketua Dekopinda Kab Bogor, 1994-1999
4. Ketua Majelis Pakar Dekopinda 3 periode 2012-2027
5. Wakil.Ketua Kadinda Kab Bogor, 3 periode 1998-2016
6. Wanhat Kadinda Kab Bogor,2016-2021,
7. Wakil Ketua Wantim Kadinda Kab Bogor, 2022-2027.
8. Ketua Wandik Kota Bogor, 2013-2019

Riwayat organisasi Kemahasiswaan, HMI, KAHMI
1 Sekum UKM BKI IPB, 1981-1982
2.Wakil Ketua HMI Komisariat Faperikan IPB, 1981-1983,
3. Sekum HMI Cab.Bogor, 1983-1984,
4.Wasek HMI Badko Jabar, 1984-1986
5. PB HMI,Ketua Dept Kekaryaan, 1986-1987.
6. Pengurus Senat Mahasiswaan Faperikan IPB, bidang Rois, 1982-1983
7. Ketua OC Musda pertama MD Kahmi Bogor, 1986
8. Wasek MD Kahmi.Bogor, 1986-1988,
9. Sekum MD Kahmi Bogor, 1988-1990,
10. Sekwanhat MD Kahmi Bogor, 2020-2025.

Penghargaan
1. Pemuda Pelopor Pembangunan Koperasi Kab Bogor dan Jawa Barat, thn 1994.
2. Pakar Koperasi Dekopinda Kabupaten Bogor, 2017,
3. Akademisi Koperasi Dekopinda Kab Bogor, 2021.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles