Home Edukasi Cegah Pemahaman Aliran Sesat, MUI Leuwisadeng Lakukan Pembinaan

Cegah Pemahaman Aliran Sesat, MUI Leuwisadeng Lakukan Pembinaan

Leuwisadeng l Jurnal Bogor
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor memberikan pembinaan, baik kepada pengurus MUI kecamatan maupun tingkat desa.

Pembinaan juga dilaksanakan terhadap para pengasuh  pondok pesantren, pengurus majlis taklim dan sejumlah ketua DKM se-Kecamatan Leuwisadeng.

Pembinaan dilakukan di aula Kantor Kecamatan Leuwisadeng yang dikuiti sekitar 100  peserta dengan menghadirkan pemateri MUI dari Kabupaten Bogor.

“Kegiatan pembinaan ini dimaksudkan untuk mengikat jalinan  komunikasi yang baik,” ujar Sekretaris Umum MUI Kecamatan Leuwisadeng, Ustad Dede kepada wartawan, Senin (2/10/2023).

Tujuan utama kata dia menjalin silaturahmi dengan semua stakeholder begitu juga dengan para pengurus DKM dan para pimpinan pondok pesantren, selain menyikapi isu-isu yang harus dihadapi para ulama saat ini.

“Banyak yahg harus dihadapi, salah satu munculnya  (aliran) Syiah, kemudian ada juga aliran sesat yang lain yang memang banyak juga majlis taklim yang tidak jelas alirannya,” terangnya.

Selain itu, kata dia, di era digitalisasi seperti sekarang ini pentingnya peran semua pihak untuk memberikan edukasi, baik kepada para orang tua maupun anak-anal mengontrol penggunaan gedget agar terhindar dari bahaya negatif yang ditimbulkan.

“Kami juga dari MUI terutama di MUI Kabupaten Bogor ada yang namanya Program MUI Go To School dan Insya Allah setelah ini kami juga akan mengadakan materi khusus di setiap sekolah. Nah, ini berkaitan dengan digitalisasi insya Allah kami akan mengadakan pembinaan juga agar kemanfaatan digital itu lebih terasa bagi para siswa atau bagi para anak-anak terutama,” katanya.

Program itu, kata dia, saat ini masih menyasar pelajar di tingkat SMA. Ustad Dede Fazrin berharap pimpinan di sekolah formal dapat memberikan waktu luang atau mengundang pihak MUI untuk memberikan pembinaan di lingkungan sekolah.

“Karena memang ada yang kami lihat memang ada beberapa Rohis namun tidak berjalan. Karena ada beberapa sekolah (di wilayah Leuwisadeng) yang belum menerima kami sedangkan kami sudah melayangkan surat,” katanya.

Sementara itu, Ketua LPKPU Kabupaten Bogor, Ustad Ahmad Zulfiqor menyampaikan, dalam kegiatan pembinaan ini selain memaparkan tugas dan fungsi pengurus MUI, tugas dan fungsi kepengurusan dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten sampai ke pusat, juga disampaikan agar ulama dan umaro harus bersinergi dan bekerjasama.

“Karena ulama dan umaro itu seperti bapak dan ibu tidak bisa dipisahkan satu sama lain saling membutuhkan, satu sama lain saling mendukung,” katanya.

Lebih lanjut dia juga menyampaikan, hal lain terkait kondisi dan persoalan yang berkembang di masyarakat saat ini yang harus menjadi perhatian semua pihak.

“Seperti meningkatnya LGBT kemudian perjudian online, HIV, kasus perceraian itu semakin tinggi dan itu harus menjadi perhatian semua elemen mulai dari ulama maupun umaro.

Makanya kami mengimbau kepada para orang tua untuk terus mengupdate dan mengupgrade pengetahuan di bidang informasi karena kalau misalkan sudah teredukasi menggunkan media informasi yang baik dan benar kan bisa memilih dan memilah mana yang baik untuk diinformasikan kepada anak dan mana yang tidak baik untuk diinformasikan kepada anak,” tukasnya.

** Arip Ekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version