Gunung Putri | Jurnal Bogor
Rencana pembangunan pasar di Perumahan Griya Bukit Jaya, Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang mendapatkan banyak penolakan dari warga, membuat tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor duduk bareng bersama, untuk melakukan sosialisasi yang dilaksanakan di RM Gading, Desa Tlajung Udik, Senin (2/10/23).
Anggaran sebesar Rp 7,1 miliar untuk pembangunan Pasar Rakyat di Desa Tlajung Udik siap digelontorkan Pemkab Bogor. Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Kapolsek, Danramil, Kanit Pol PP, Kepala Desa, Kadus, RW dan tokoh masyarakat lainnya.
Kasie Sarana Distribusi Pelayanan Yahya Pahya menjelaskan agenda sosialisasi rencana pembangunan pasar rakyat di kawasan perumahan Griya Bukit Jaya Desa Tlajung Udik.
” Seperti yang kita ketahui bersama, diagenda sosialisasi pembangunan pasar rakyat di Desa Tlajung Udik ini ada beberapa warga yang menolak,” tutur Yayan.
Ditempat yang sama, Haikal tim pelaksana juga mengatakan, bahwa penolakkan warga tersebut menurut pengakuan beberapa ketua RW.
” Ya tadi ada beberapa penolakan dari beberapa RW. Katanya memiliki data dari warga. Akan tetapi, saat ini kita belum menerima data tersebut untuk dilaporkan sebagai acuan,” tandasnya.
Sementara, Kepala Desa Tlajung Udik, Yusuf Ibrahim menyampaikan, kemungkinan besar adanya penolakan karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
” Mungkin, penolakan tersebut dikarenakan kurang adanya sosialisasi,” kata Dede sapaan akrabnya.
Dede menyebut, apabila terealisasikan pembangunan pasar di Desa Tlajung Udik, secara otomatis akan meningkatkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan sumber pendapatan desa.
” Akan tetapi saya pribadi kembali lagi kepada masyarakat, inginnya seperti apa,” jelasnya.
Dengan adanya beberapa penolakan dari warga, sambung Dede, dirinya akan melakukan rapat kembali dengan warga, terkait kebijakan pembangunan pasar ini.
” Sebetulnya ini masih belum pasti, antara ya dan tidak. Karena warga belum tau persis manfaatnya, mengingat warga Perum Griya Bukit Jaya heterogen, dari Sabang sampai Merauke ada semua. Tapi inilah tugas kita agar bisa menyikapi lebih dalam,” pungkasnya.
** Nay Nur’ain