Home Edukasi Peringati Maulid Nabi dan Hari Batik, Smanel Perkuat Pendidikan Akhlak dan Cinta...

Peringati Maulid Nabi dan Hari Batik, Smanel Perkuat Pendidikan Akhlak dan Cinta NKRI

Leuwiliang l Jurnal Bogor
SMAN 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (28/9/2023) dan Hari Batik Nasional pada Senin (2/10/2023). Kegiatan tersebut untuk memperkuat pendidikan akhlak dan cinta NKRI.

Pada peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, kegiatan disemarakkan dengan tablig akbar, fashion show muslim dan lagu-lagu religi yang diikuti peserta dari siswa di lingkungan sekolah.

Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwiliang H. Taupik menjelaskan, tabligh akbar merupakan program rutin tahunan begitu juga dengan beberapa kegiatan diantaranya program utama diluar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun didalam KBM.

“Diluar KBM selain PHBI, kali ini dihelatnya semarak perayaan lahirnya Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam. Acara rutin tahunan ini  mengandung nilai positif  diantara pelestarian budaya Islami serta menanamkan jiwa nasionalisme,” jelasnya.

Pihak sekolah kata dia mendukung kegiatan siswa sepanjang positif dan bermanfaat. “Kita sebagai anak bangsa senantiasa harus  medukung, mensupport, menghargai  yang merupakan karya dan budaya Indonesia. Setelah tabligh akbar, maka hari ini  Senin (2/10) disusulnya agenda perayaan Hari Batik Nasional,” kata H. Taupik.

Upaya tersebut kata dia, sebagai bentuk kepedulian serta menghargai karya dan produk  dalam negeri, baik siswa maupun guru berbatik bersama.

“Bebas menggunakan batik, kami sarankan tanpa menggunakan batik sekolah. Dengan begitu, program diluar maupun didalam KBM terlebih mengedapankan mengedepankan pendidikan akhlak. Seperti digelarnya tabligh akbar ini, sasaranya untuk peningkatan karakter akhlak siswa,” ungkapnya.

Tabligh akbar mengusung tema “Dengan sepenuh hati kami mencintaimu ya Rasulallah” dapat meneladani Nabi Muhammad. “Disamping  berakhlak mulia, juga harus cinta Indonesia serta  jiwa nasionalisme siswa harus dipupuk. Siswa terus dibina, hingga siswa terbiasa dengan kebaikan, secara ril terlihat tidak pernah terlibat seperti tawuran. Tidak pernah terlibat yang tidak baik, tentu itu harus dipertahankan,” tandasnya.

** Arip Ekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version