Leuwisadeng l Jurnal Bogor
Sejumlah petani di Desa Sadengkolot, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor mengaku bersyukur setelah dibangunnya irigasi bendungan untuk mengairi belasan hektare area pesawahan Blok Cimanggu.
Sekretaris Desa Sadengkolot Sudiman menjelaskan, penantian lama para petani ingin dibangunnya irigasi bendungan tersebut kini telah terjawab.
“Puluhan tahun warga petani menunggu adanya pembangunan. Berasal sumber air kali Cimanggu, pertama kalinya irigasi bendungan ini dibangun. Warga yang merupakan penerima manfaat mengaku mendukung dengan dibangunnya saluran irigasi bendungan Cimanggu. Tentu petani sangat bersyukur, sebab bendungan Cimanggu itu pertama kali dibangun,” kata Sekretaris Desa Sadengkolot Sudiman kepada Jurnal Bogor, Minggu (17/9).
Sejauh ini ketika musim tanam hingga memasuki panen tiba, para petani hanya mengandalkan air seadanya. Sebab selama aktivitas petani bercocok tanam itu hanya memanfaatkan air tadah hujan.
Dengan kondisi tersebut, maka tak sedikit petani mengalami gagal panen akibat tidak adanya sumber air untuk mengairi sawah yang berlokasi di Pagelaran hingga blok Cimanggu.
“Setelah irigasi bendungan selesai dibangun diharapkan dapat meningkatkan hasil produktivitas pertanian di desa,” harapnya.
Sementara itu Kepala UPT Infrasturktur Irigasi Kelas A wilayah IV Leuwiliang, Ruddy Supandi menuturkan, sarana irigasi bendungan Cimanggu di Sadengkolot merupakan bangunan pertama guna mendukung meningkatkan kesejahteraan petani.
“Air dari bendungan Cimanggu yang tersedia harus dikelola sebaik mungkin agar pesawahan mereka bisa teraliri maksimal. Semoga petani bisa melakukan panen raya setelah dibangunnya bendungan itu,” harapnya.
Terpisah, salah satu pelaksana lapangan pada pembangunan bendungan dibawah CV Berkah Cipta Mandiri Ideng Sumantri menyatakan, progres bangunan irigasi bendungan yang tengah berjalan telah mencapai 30 persen.
“Bendungan irigasi, selain dimanfaatkan petani juga upaya mendukung dalam mensukseskan program pembangunan Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
** Arip Ekon