jurnalinspirasi.co.id – Pembangunan kafe Esteh Indonesia di dekat Perpustakaan Daerah, Balai Kota Bogor, mendapat sorotan dari DPRD Kota Bogor.
Anggota Fraksi PPP DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri mempertanyakan apakah komersialisasi aset telah berpedoman dengan regulasi pengelolaan barang milik daerah.
“Sebab dalam pengelolaan barang milik daerah, Pemerintah Kota Bogor memiliki Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Perwali 114 tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. Yang di dalamnya mengatur terkait ruang lingkup Tata cara sewa, Pinjam Pakai, KSP atau lainnya,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (14/9).
Jangan sampai, kata dia, terdapat kesan diakhir masa jabatan wali kota malah mengkomersilkan aset pemkot, dengan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi lingkungan masyarakat dan dunia usaha.
“Jadi jangan sampai ada kesan terbatas untuk kalangan tertentu,” kata lelaki yang akrab disapa Gus M itu.
Selain itu, Gus M juga mempertanyakan mengenai metode apa yang sudah ditempuh Pemkot Bogor, dalam hal ini adalah Dinas Arsip dan Perpustakaan mengenai pembangunan tersebut.
Sebelumnya, Pemkot Bogor bersama Esteh Indonesia melakukan penandatanganan kerja sama Penataan Kawasan Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor, yang dilaksanakan di Esteh Specialtea, Jalan Adnan Wijaya, Kecamatan Bogor Utara, Selasa (1/8) lalu
Penandatanganan dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah didampingi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor, Rudiyana bersama CEO Esteh Indonesia, Haidhar Wurjanto yang juga disaksikan oleh para direksi es teh dan Organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Bogor.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, kerja sama ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari rencana penataan kawasan Perpustakaan Kota Bogor di Komplek Balai Kota Bogor yang juga bisa kembali membudayakan minum teh yang memiliki kaitan dengan keberadaan tanaman teh di Kota Bogor.
Penandatanganan ini, lanjut Syarifah sebagai lanjutan dari MoU yang sudah ditandatangani antara Pemkot dan Esteh Indonesia oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya.
“Lebih menandatangani kepada perjanjian sewa-menyewa dan perjanjian dan kerjasamanya antara saya sebagai pengelola aset dengan mas Haidhar dari Esteh. Insya Allah setelah ditandatanganinya ini akan memulai melaksanakan kerja sama kolaborasi antara Pemerintah Kota Bogor dengan es teh Indonesia,” katanya.
Saat ini pengunjung Perpustakaan Kota Bogor memiliki rata-rata pengunjung sekitar 500 pengunjung setiap hari.
Keberadaan Esteh selain mempercantik kawasan Perpustakaan Kota Bogor juga akan membuat galeri merchandise dan juga menyediakan fasilitas F&B bagi pengunjung.* Fredy Kristianto