Permadi Dalung Akan Kawal Pembangunan Sekolah Bisa Diakomodir di 2024
Rumpin l Jurnal Bogor
Sekolah rusak berat masih banyak ditemukan di Kabupaten Bogor. Kondisi ini membuat anggota DPRD Pemadi Dalung meminta Dinas Pendidikan (Disdik) serius menangani kondisi gedung sekolah yang telah rusak berat tersebut.
“Sudah kami sampaikan ke Disdik Kabupaten agar perbaikan sekolah SDN 03 Rumpin bisa dilakukan.
Termasuk wilayah Kecamatan Nanggung diantaranya kondisi SDN 01 Parakanmuncang, SDN Ciketug Desa Pangkaljaya dengan SDN Parigi Desa Cisarua sudah disampaikan melalui ke bagian Sarprasnya untuk diakomodir pada pembangunan 2024 mendatang,” kata Pemadi Dalung, Kamis (7/9/2023).
“Disdiknya kemana saja. Kami minta Disdik harus serius tangani kedaan sekolah yang sudah tak layak. Masih banyak keadaan sekolah yang tak layak, kami akan kawal kebetulan mengenai anggaran 2024 minggu depan mulai dibahas.” Papar Dalung lagi.
Sebelumya, Kepala Sekolah SDN 03 Rumpin Ati Nurhasanah membenarkan kondisi rusak sekolahnya kurang lebih tiga tahun. Untuk dinding sudah lama, dan atap yang bocor sejak 2022 setelah ada gempa. Menurut dia kerusakan lain akibat area sekolah terkena getaran galian telah menambah kerusakan.
Begitu juga, SDN 01 Parakanmuncang, Desa Parakanmuncang Kecamatan Nanggung. Salah satu tenaga pengajar di SDN Parakan Muncang 01, Ujang Ma’mun mengatakan, dari 8 lokal ruang belajar siswa ada 3 ruang belajar yang kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan, tiga tahun terakhir ini sudah tidak lagi digunakan demi keselamatan siswa.
“Sudah diusulkan dari tahun 2020 hingga 2021 namun hingga sekarang tak kunjung dibangun SDN 01 Parakanmuncang itu,” kata dia.
Hal serupa dikeluhkan Kepala SDN Parigi Juju Juhaeriyah. SDN ini dari 15 lokal terdapat 10 ruang yang mengkhawatirkan dan diketahui 2 ruang yang dinyatakan membahayakan karena rusak berat. Juju berharap, usulannya segera dilaksanakan agar siswa-siswinya nyaman saat belajar dan tidak merasa khawatir.
“Kami harap perbaikan itu segera dilaksanakan karena menyangkut siswa juga, khawatir ada kejadian yang tidak diinginkan,” tukasnya.
Senada dengan Kepala SDN Ciketug Mursid menyebutkan, dari tujuh lokal berikut kantor dan enam ruang belajar secara umum mengalami kerusakan. “Secara umum sudah rusak, namun yang rusak berat itu tiga ruangan, yakni kelas satu, dua dan tiga,” kata Mursid.
** Arip Ekon