Gunung Putri | Jurnal Bogor
Musim panas yang sudah berlangsung hampir 4 bulan terakhir ini membuat 4 RW di Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor kekeringan dan mengalami krisis air bersih. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Gunung Putri Damanhuri.
Menurutnya, kondisi 4 RW yang mengalami krisi air bersih kini salah satu penyebabnya ialah karena sarana air bersih (SAB) yang dibuat tidak berfungsi.
“ Jadi SAB yang mengaliri air ke lingkungan tidak berfungsi karena hasil informasi dari lingkungan sekitar 5 sumur bor yang tidak berfungsi,” ungkap A Heri sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor, Kamis (31/8).
Persoalan tidak berfungsinya SAB di beberapa titik yang mengaliri air ke 4 RW tersebut bervariasi, mulai dari kerusakan pompa dan memang tidak adanya air di titik tersebut. Kondisi seperti ini, sambung A Heri, berlangsung setiap datang musim kemarau, dan untuk mengatasi itu, pihak Pemdes meminta bantuan kepada berbagai pihak untuk mengirim kebutuhan air bersih, minimal bisa untuk mereka mandi dan masak.
“ Sebetulnya, keinginan warga ialah PDAM bisa masuk ke lokasi warga, dan itu sudah pernah kita bicarakan, hanya saja ada beberapa hal yang membuat PDAM belum bisa masuk kesana,” cetusnya.
Dirinya akan berupaya mencarikan solusi terbaik untuk warga yang rentan kekeringan. Jadi, untuk kedepannya warga Gunung Putri tidak ada yang kekurangan air bersih.
“ Persoalan di Desa Gunung Putri itu rumit dan sulit, sejauh ini saya berupaya menyelesaikannya satu per satu, dan alhamdulilah selama tujuan kita niat baik akan terlaksana,” harapnya.
Sementara, Indra salah satu warga RT.03/06 mengatakan selama kekeringan dan kekurangan air bersih dirinya mengandalkan air bantuan yang dikirimkan perusahaan. Walaupun itu tidak mencukupi, tapi bisa sedikit membantu untuk kebutuhan sehari-hari.
“ Air itukan kebutuhan pokok ya, dimana itu sangat dibutuhkan manusia dan semua makhluk hidup. Makanya ada peribahasa lebih baik gak punya beras daripada gak punya air, kalo beras bisa dihutang kalo air cape ngangkutinnya,” tandas Indra.
“ Saya sih maunya ada PDAM masuk, biar kaya warga perumahan-perumahan yang gak pernah kekeringan. Semoga apa yang menjadi keluhan kami ini bisa segera diatasi oleh kades, saya yakin kades bisa mengatasinya. Wong desa aja bisa disulap jadi begitu olehnya, kalo untuk warga pasti beliau memikirkan, hanya memang belum ketemu solusi terbaiknya saja,” tambahnya.
** Nay Nur’ain