Ciawi | Jurnal Bogor
Adanya penjualan kupon atau tiket acara Bogor Fest yang ditujukan kepada semua pemerintah desa sebesar RP50 ribu melalui surat edaran melalui camat, menuai sorotan dari berbagai kalangan baik LSM, aktivis maupun masyarakat yang ada di wilayah selatan Kabupaten Bogor.
Ketua LSM Jaringan Advokasi Masyarakat Pakuan Pajajaran (JPP), Saleh Nurangga menilai, penjualan tiket atau kupon kepada para peserta Bogor Fest yang disertakan setiap desa sebesar Rp50 ribu per orang, sudah masuk kedalam kategori pungutan liar (pungli).
“Yang saya dengar setiap desa itu membawa sebanyak 10 peserta. Jadi satu desa harus membayar sebesar 500 ribu,” ungkapnya kepada Jurnal Bogor saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (23/8).
Saleh yang merupakan aktivis wilayah selatan Kabupaten Bogor itu mengaku heran dengan adanya surat edaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Dimana, salah satu isi didalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor tersebut, agar setiap peserta yang ditunjuk desa harus membayar kupon atau tiket.
Padahal, lanjutnya, acara Bogor Fest tahun 2023 itu sudah dianggarkan melalui APBD Kabupaten Bogor dengan nilainya mencapai miliaran rupiah. Tidak hanya itu, kegiatan yang merupakan bagian dari perayaan Hari Jadi Bogor (HJB) tersebut, mengandeng juga beberapa perusahaan sebagai sponsor atau pendukung.
“Tapi kenapa untuk peserta yang dibawa oleh desa harus dipunggut biaya. Saya rasa ini sudah masuk kedalam kategori pungli dan harus ada perhatian dari lembaga penegak hukum,” tegasnya.
Saleh berharap, pemerintah jangan mencari keuntungan semata dalam melaksanakan setiap event, terlebih kegiatan yang dilaksanakan itu sudah dibiayai uang APBD.
“Coba buat apa saja uang yang diminta kepada setiap perwakilan desa itu, karena untuk kaos maupun bingkisan sudah pasti disediakan oleh sponsor,” imbuhnya.
Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes) Cimande Hilir, Caringin, Mulyadi menyikapi persoalan biaya yang diminta setiap peserta sebesar 50 ribu per desa dalam acara Bogor Fest membenarkan hal tersebut.
Namun, Sekdes Cimande Hilir yang akrab dipanggil Damuy menjelaskan, para peserta yang dibawa oleh masing-masing desa sebanyak 10 dihimbau agar berpartisipasi dalam mensukseskan acara Bogor Fest itu.
Adapun para peserta yang dikirimkan desa, sambung Damuy, nantinya akan mendapatkan kaos, goodie bag yang isinya beberapa produk dan sovenir, kupon doorprize serta pemeriksaan kesehatan tes gula dan kolesterol oleh tenaga kesehatan yang disiapkan panitia.
“Dan itupun tidak memaksa harus bayar 50 ribu, bagi warga yang mau ikut itu di gratiskan cuma mungkin tidak dapat bingkisan,” tukasnya saat mengomentari berita Jurnal Bogor terkait peserta Bogor Fest yang dikirimkan desa harus bayar didalam group Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS).
** Dede Suhendar