Gunung Putri | Jurnal Bogor
Terkait persoalan tertundanya pembongkaran jembatan milik PT Parisindo yang berada di Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, anggota DPRD Kabupaten Bogor Amin Sugandi angkat bicara. Menurutnya, tidak ada alasan apa pun yang harus memberatkan pihak perusahaan untuk melakukan pembongkaran jembatan tersebut, mengingat kondisi warga satu kampung di lokasi jembatan itu sudah puluhan tahun terisolasi.
“ Mungkin saya salah satu dewan yang langsung melihat kondisi jembatan tersebut, dan saya merasakan begitu susahnya jika harus jalan merangkak untuk menuju kampung disana. Apalagi mereka sudah merasakan itu selama puluhan tahun,” ungkap Amin Sugandi kepada Jurnal Bogor, dalam acara puncak HUT RI di Desa Gunung Putri, Senin (21/8).
Amin menyebut, apapun dalih pihak perusahaan ini harus segera diselesaikan. Perihal adanya perjanjian sewa menyewa lahan antara PT Pertamina GAS dengan PT Parisindo, biarkan itu menjadi urusan mereka untuk menyelesaikannya dan yang harus dilakukan saat ini ialah bagimana jembatan tersebut agar warga di kampung itu bisa leluasa untuk melakukan aktivitas.
“ Saat ini kita merayakan HUT RI untuk kemerdekaan negara kita, tapi ternyata di wilayah ini masih ada yang belum merdeka, bahkan hanya sekadar untuk berjalan saja harus merangkak. Ini menyedihkan sekali,” cetus Amin.
Amin mengaku akan mengadakan kajian terkait pembongkaran jembatan milik PT Parisindo tersebut dan pihaknya akan menurunkan ahli dan dinas terkait untuk menindaklanjutinya.
“ Saya pasti akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan tindaklanjut terkait pembongkaran jembatan PT Parisindo tersebut, hanya saja belum bisa dipastikan kapan akan dilakukannya, yang pasti dalam waktu dekat,” jelasnya.
“ Kami janji kepada masyarakat, akan tetap mendorong agar jembatan tersebut harus dibongkar tanpa terkecuali untuk membebaskan penderitaan warga yang sudah berjalan selama puluhan tahun tersebut,” tambahnya.
** Nay Nur’ain