Home Potret Desa Masuki Musim Kemarau, Sungai dan Sawah di Sukamakmur Mulai Kering

Masuki Musim Kemarau, Sungai dan Sawah di Sukamakmur Mulai Kering

Area pesawahan tampak kering karena debit air sungai kecil memasuki kemarau

Sukamakmur | Jurnal Bogor

Sungai Ciherang yang melintas di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor kini mulai surut imbas musim kemarau dan kurangnya curah hujan di wilayah tersebut. Hal itu terlihat dari kondisi badan sungai yang kini telah kering dan menyisakan bebatuan. Selain, sungai puluhan hektar lahan pertanian padi juga terkena dampak kekeringan. Pasalnya, dengan tidak adanya pengairan maka lahan tersebut sudah tidak bisa lagi difungsikan untuk pertanian.

“Kalau masih hujan air sungai biasanya deras, ini karena mulai kemarau jadi kecil,”  kata salah satu warga Sukamakmur, Hasan kepada wartawan, Kamis (27/7/23).

Menurut dia, untuk pasokan air ke pemukiman dan persawahan sementara ini masih aman. Namun jika hujan tak kunjung turun dalam waktu lama, warga dan lahan pertanian dipastikan akan mengalami kesulitan pasokan air.

“Kalau kemarau lama ini sungai surut, dari sananya dari gunungnya gak ada airnya. Dulu pernah sampai tujuh bulan,” kata Hasan.

Jika sungai benar-benar kering, sambung Hasan, warga biasanya menggali lubang di area sungai mencari air bersih seadanya. Sedangkan di Desa Pabuaran dampak kekeringan membuat puluhan hektare lahan pertanian sudah tidak bisa lagi difungsikan.

Sementara, Kepala Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Deden Aden mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor untuk memfungsikan kembali area pertanian tersebut.

“Jadi sudah 3 tahun lebih lahan sawah seluas 40 hektare ini beralih fungsi, bahkan ada sebagian sawah yang sudah mati atau tidak lagi digunakan karena tidak memiliki pasokan air,” ujarnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Tatang Mulyadi membenarkan bahwa saat ini pihaknya tengah meninjau lokasi lahan sawah yang beralih fungsi.

“Sebelumnya kita sudah menerima laporan adanya lahan sawah di Desa Pabuaran dengan luas 40 hektare kondisinya mati karena tidak mendapatkan pasokan air. Setelah kita cek rupanya terdapat irigasi yang hancur karena tertimpa reruntuhan longsor,” katanya.

Bahkan ia pun akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor agar irigasi di Desa Pabuaran tersebut kembali dibangun. “Nanti kita berkoordinasi dengan PUPR agar irigasi menuju lahan persawahan ini segera diperbaiki,” tukasnya.

Taufik / Nay

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version