Ketika Umar meminta izin kepada Aisyah untuk dikuburkan bersama kedua sahabatnya
Sahih al-Bukhori:6783
عَنْ هِشَامٍ، عَنْ أَبِيهِ: أَنَّ عُمَرَ أَرْسَلَ إِلَى عَائِشَةَ: ائْذَنِي لِي أَنْ أُدْفَنَ مَعَ صَاحِبَيَّ فَقَالَتْ:
إِي وَاللَّهِ. قَالَ: وَكَانَ الرَّجُلُ إِذَا أَرْسَلَ إِلَيْهَا مِنْ الصَّحَابَةِ، قَالَتْ: لاَ وَاللَّهِ لاَ أُوثِرُهُمْ بِأَحَدٍ أَبَدًا.
Dari Hisyam, dari bapaknya: Bahwa Umar pernah mengutus utusan kepada Aisyah (yang membawa pesan): Izinkanlah aku agar aku dikuburkan bersama kedua sahabatku. Maka ia menjawab:
Ya, demi Allah. Dia berkata: Sebelumnya jika ada sahabat laki-laki yang mengutus utusan kepadanya (meminta izin agar dikuburkan bersama Nabi dan Abu bakr), dia selalu menjawab: Tidak, demi Allah, selamanya aku tidak akan mendahulukan siapapun dalam hal ini.
Pesan :
Sebelum Umar meminta izin kepada Aisyah, sudah ada sahabat yang lebih dulu meminta izin kepada Aisyah agar dikuburkan di kamar Aisyah, dekat dengan Rasulullah dan Abu Bakr, namun Aisyah selalu menolak karena ia berkeinginan untuk dikuburkan disana. Namun ketika Umar meminta izin, maka Aisyah pun membolehkannya. Sementara itu ketika Aisyah meninggal dunia, ia dikuburkan di Baqi bersama kaum Muslim lainnya.