Bogor | Jurnal Bogor
Anies Baswedan menyatakan ada syarat khusus ‘Kriteria 0’ yakni tidak bermasalah dan berani. Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang diusung Partai NasDem, Demokrat dan PKS ini awalnya membeberkan sejumlah kriteria cawapres menghadapi Pilpres 2024.
Anies pada Sabtu (22/7) tampak akrab dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat nonton bareng Asia V League 2023 di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Kabupaten Bogor. Lalu apakah ‘Kriteria 0” yang dimaksud Anies adalah AHY. Namun Anies enggan menjelaskan. “Kita nonton bareng,” tutur Anies.
Sebelumnya, Anies telah mengemukakan syarat cawapres. “Saya mencoba dalam keputusan itu pakai kriteria supaya predictable, if you make decision, you really have kriteria itu, jadi 1, dia bisa membantu kemenangan. Masa pasangan yang malah buat kalah gitu, iya kan, nomor 1 dia bisa membantu kemenangan,” kata Anies, Kamis (20/7) lalu.
Kemudian, Anies memerlukan cawapres yang bisa membuat koalisi solid. Lalu menurutnya, harus punya visi yang sama dan membantu dalam proses pemerintahan.
“Kedua, dia bisa membuat koalisi solid, ketiga, dia bisa membantu di dalam proses pemerintahan bila ditakdirkan menang. Keempat, dia punya visi yang sama. Jangan sampai visinya beda nanti rutenya beda,” ucap Anies.
Kriteria terakhir, Anies juga ingin didampingi oleh sosok yang punya kepribadian baik. Selain itu, chemistry dengan dirinya juga harus baik.
“Yang kelima adalah lebih pada kepribadian, apa chemistry-nya baik. Boleh kan punya chemistry yang baik sehingga bisa jadi dwitunggal, bener kan kira-kira gitu. Lima kriteria itu, dalam proses ini sedang menjalani ini,” ujarnya.
“Saya rasa dalam perjalanannya kelihatannya ada kriteria nomor 0, yaitu dulunya saya memasukkan itu, yaitu tak bermasalah, tak bermasalah dan berani. Karena, kalau ada masalah, mudah sekali kesandung sekarang ini,” jelas Anies.
“Jadi kriterianya lima terus muncul kriteria ke-0, (yakni) tak bermasalah. Ternyata itu faktorial sangat penting karena, kalau tidak kepleset-kepleset sepanjang, siapa namanya, ini dia, mudah-mudahan beberapa waktu ke depan bisa selesai, tapi sekarang lagi dibahas kalau yang limanya kelihatannya mudah, yang 0 ini yang lagi dicari supaya aman, cari yang tidak bermasalah,” sambung dia.
Sebelumnya AHY mengaku optimististis bersama Anies bisa memenangi pilpres tahun depan. AHY mengungkapkan dirinya adalah pribadi yang optimistis dan selalu mempersiapkan diri untuk hasil yang terbaik, termasuk bagi KPP yang mengusung Anies.
“Insya Allah saya adalah orang yang selalu optimistis dan ingin terus mempersiapkan diri. Saya merasa harus terus bekerja karena kita (koalisi) tidak hanya ingin berlayar, tapi ingin menang,” kata AHY.
Oleh karena itu, kata AHY performance harus ditingkatkan, semakin baik diterima oleh masyarakat, semakin jelas narasi yang juga akan diperjuangkan. “Substansinya harus jelas,” tuturnya.
AHY juga menyinggung soal berbagai hasil survei yang menempatkan namanya dalam jajaran teratas figur pendamping Anies di Pilpres nanti. Baginya, itu menjadi sebuah modal dasar.
“Kalau tadi disampaikan ada sejumlah lembaga survei yang memotret pasangan ini (Anies-AHY) juga punya kans yang baik, saya pikir pertama harus kita nilai atau tempatkan sebagai sebuah potensi, sebuah modal dasar,” ujarnya.
Kendati demikian, bagi AHY hasil survei tersebut tak berarti apa-apa jika waktu coblosan nanti tak mampu mendulang suara yang signifikan.
“Kita kan nggak mau hanya unggul di survei, kita ingin benar-benar unggul di lapangan artinya survei itu terkonversi menjadi suara riil rakyat di TPS-TPS,” ujar AHY lagi.
Seperti diketahui Partai Demokrat telah membangun Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama NasDem dan PKS. Mereka mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Hasil kesepakatan parpol pengusung, keputusan penentuan sosok cawapres sepenuhnya ada di tangan Anies Baswedan selaku capres.
** Asep S Sayyev