Tanjungsari | Jurnal Bogor
Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) yang diketui oleh Sarif Hidayat menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah akan kebutuhan air untuk petani. Mereka mengharapkan pihak pemerintah lebih serius untuk menyegerakan revitalisasi sepanjang irigasi dan perbaikan bending atau dam Cibeet (Pandit) di hulu irigasi agar debit air bisa berjalan normal ke irigasi, dan petani bisa bertanam lagi seperti dulu yang tidak pernah kekurangan air.
“Saya berharap pemerintah ini bisa serius, karena keinginan kami itu hanya sebatas revitalisasi bendungan agar air mengalir ke irigasi. Sehingga, kebutuhan air petani bisa tercukupi,” ungkap Sarif Hidayat kepada Jurnal Bogor, Senin (17/7/23).
Sarif menyebut, ada kekecewaan tersendiri dalam diri petani yang tergabung di GP3A. Mengingat, parkiran wisata Rusa yang saat ini sedang dikerjakan oleh CV Zeemah Karya Utama yang menelan anggaran sampai Rp 4,5 miliar seolah lebih penting dari kebutuhan air petani.
“Padahal, bertani merupakan sumber penghidupan kami satu-satunya, tapi seolah diabaikan. Dan seolah parkiran Rusa lebih penting dari sumber penghidupan kami,” cetusnya.
Oleh karena itu, sambung Sarif, atas inisiatif bersama akhirnya melakukan aksi untuk mengaliri air ke saluran Irigasi dengan cara manual. Aksi tersebut dilakukan karena memang permintaan revitalisasi sungai yang diajukan tak kunjung direalisasikan.
“Semoga tahun ini atau tahun 2024 mendatang apa yang kamj harapkan untuk dilakukan revitalisasi sungai bisa segera terwujud. Jadi kepada pemerintah saya mohon untuk tidak mempersulit kami, karena yang kami minta itu hanya sebatas saluran air,” tandasnya.
** Nay Nur’ain