32.3 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

Mensos Risma Jenguk Warga Pamijahan yang Lumpuh

Leuwiliang | Jurnal Bogor

Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Tri Rismaharini, kembali turun gunung ke wilayah Kabupaten Bogor. Kali ini Mensos menjenguk Enur Hayati, warga Kampung Ciputri RT 05 RW 08 Desa Ciasihan, Pamijahan, yang  mengalami lumpuh puluhan tahun.

Seorang wanita paruh baya ini akhirnya dirujuk oleh Kementerian Sosial ke RSUD Leuwiliang. Mensos Risma langsung menjenguk Enur yang baru dirujuk oleh Sentra Galih Pakuan Bogor, Jumat (14/7/2023).

“Informasi ini dari media. Terima kasih rekan-rekan media yang telah memberikan informasi kepada kami. Tadi saya sudah WA minta Kepala Sentra untuk assessmen dan kemudian dibawa ke rumah sakit ini,” katanya saat memberikan keterangan di RSUD Leuwiliang.

Awalnya Mensos berencana berkunjung ke rumah Enur, untuk mengecek kondisi keluarga Enur. Selain Enur, putri keduanya Iin (15) mengalami Down Syndrome sejak lahir.

“Ternyata ada dua yang sakit, putrinya dan ibunya. Namun ternyata Kepala Sentra saya bisa membawa ke rumah sakit sini. Alhamdulilah, dan sekarang lagi diassessmen untuk sakitnya,” katanya.

Jadi kata dia, Kemensos akan membantu menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan selama di rumah sakit, terutama pengurusan BPJS Kesehatan Enur dan keluarga.

Menurutnya, fokus Kemensos saat ini adalah perawatan medis bagi Enur dan Iim. Selanjutnya, Mensos akan memberikan bantuan pemenuhan hidup layak.

“Tadi ada permintaan-permintaan ibunya, yang terutama untuk keberlanjutan hidupnya. Terutama untuk penghidupannya, begitu,” ujarnya.

Enur mengalami kelumpuhan sejak tahun 1982 akibat terjatuh dari lantai dua. Semenjak itu, ibu dua anak ini berjalan dengan bantuan tongkat kruk. Namun pada tahun 2020 kondisinya memburuk hingga tidak bisa berjalan dan  sehari-hari beraktivitas dengan merangkak.

Selama ini, Enur dirawat oleh anak pertamanya, Nurdin Haerudin (32) yang bekerja di sebuah koperasi dengan gaji Rp 600 ribu per bulan. Untuk membantu perekonomian keluarga, Enur berjualan sembako kecil-kecilan dengan penghasilan Rp50 ribu per hari. Enur sudah berpisah dari suaminya saat Iim berusia 5 tahun, sejak saat itu ia membesarkan kedua anaknya seorang diri.

Sementara itu, Sentra Galih Pakuan Bogor memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa alat bantu walker kaki empat, pemenuhan nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, serta uang tunai untuk operasional di rumah sakit.

Kemudian Sentra akan melakukan assessmen lanjutan untuk pemberian alat bantu berupa kursi roda yang sesuai dengan kondisi dan kontur tanah serta situasi geografis lingkungan rumah Enur. Adapun Mensos juga mengarahkan agar keluarga Enur diberikan bantuan kewirausahaan dan program Rumah Sejahtera Terpadu (RST).

** Andres

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles