Cigudeg l Jurnal Bogor
Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor kembali melakukan pengecekan terhadap pembangunan hunian tetap (huntap) di sejumlah titik lokasi. Pengecekan ini untuk memastikan agar huntap berjalan baik.
“Dengan turun langsung ke lokasi, hal ini memastikan agar pembangunan huntap tersebut bisa berjalan dengan baikm” ujar Kepala Bidang Prasana dan Utilitas (PSU) DPKPP Kabupaten Bogor Dede Armansyah kepada Jurnal Bogor, Minggu (9/7/2023).
Kali ini lokasi pembangunan huntap yang disambangi yakni wilayah Kecamatan Cigudeg, Sukajaya dan Kecamatan Nanggung. Dalam kunjungannya DPKPP bertemu dengan pihak kecamatan dan kepala desa.
“Di Cigudeg itu kita memastikan lagi karena kemarin itu ada yang tertinggal diantaranya Desa Sukamaju sebanyak 7 rumah dan Desa Sukaraksa 6 rumah serta Desa Jayaraharja Kecamatan Sukajaya sebanyak 7 rumah jadi total ada 20 rumah tapi tadi sudah diputuskan untuk Sukaraksa ada penggantian dengan dasar usulan desa,” katanya.
Dia menjelaskan, warga yang sempat tidak mendapatkan huntap akhirnya diberi alokasi huntap. Begitu juga di Desa Jayaraharja.
“Termasuk yang kemarin ibu warga Sukamaju yang menangis itu akhirnya kita beri alokasi huntap di Jayaraharja juga demikian. Dari tujuh warga dua sudah kita berikan sementara yang limanya masih kita bahas dulu bersama pemerintah desa, masyarakat dan RT RW,” paparnya.
Dia membeberkan, bencana memang terjadi sudah cukup lama yaitu pada tahun 2020, tiga tahun lamanya huntap bagi korban dibagikan. Dengan begitu hal ini bahwa menunjukkan pemerintah Kabupaten Bogor tetap memberikan perhatian dan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan relokasi korban bencana alam.
“Jadi selain yang sudah kita bagikan tadi sebanyak 467 di Cigudeg. Tahun ini pun Pemkab sudah membangun 2.500 rumah yang sekarang masih dalam proses pembangunan yang kita harapkan selesai di akhir tahun, itu pun akan kita langsung bagikan,” katanya.
Dia berharap, kepada seluruh korban bencan khususnya di tahun 2020 kalau memang harus direlokasi dipastikan akan dapat rumah pengganti.
Kemungkinan akan ada tersisa khususnya untuk di Desa Cileuksa yang sudah dipastikan akan dipenuhi di tahun depan kurang lebih sekitar 700 di tahun 2024 itu, khusus Desa Cileuksa.
Sementara 2.500 yang sekarang kita bangun di 17 desa di 6 Kecamatan memang sebagian besar kecamatan Sukajaya 8 desa, Nanggung 6 desa dan sisanya 3 desa dari 3 kecamatan.
“Kami berpesan kepada para korban bencana alam jangan khawatir tahun depan kami masih akan ada pembangunan dan relokasi kembali,”
** Andres | Arip Ekon