Home Edukasi Cafe Millenial Cerenti Madani Desa Kp Baru Cerenti Kuansing Riau

Cafe Millenial Cerenti Madani Desa Kp Baru Cerenti Kuansing Riau

Apendi Arsyad

JURNALINSPIRASI.CO.ID – Alhamdulillah. Saya sudah sampai di rumah tuo bukit gudang Desa Kp.Baru Cerenti Kuansing, Riau sekitar pukul 15.30 wib. Berangkat dari kota Pekambaru pukul 9.00 wib dengan oto Avanza Travel. Perjalanan lk 5-6 jam Pku-Cerenti, dengan jalan berkelok-kelok, berliku, ada sebagian badan jalan ada yang lurus, akan tetapi masih ada jalan yang berlubang-lubang, sehingga membuat suasana perjalanan tidak nyaman dan mobil berjalan sangat pelan.

Ada pada ruas jalan tertentu  ditemukan para pekerja sedang bekerja memperbaiki jalan dengan alat berat seperti damtruk -bollen semen beton dll. Tetapi sayang umur jalan, badan jalan yang diaspal dan dibeton tersebut, tidak akan berumur panjang, sebab saluran air berupa parit atau selokan belum dibangun.

Akibatnya jika ada musim hujan tiba dan badan jalan akan digenangi air yang cukup banyak. Kemudian lama kelamaan kondisi yang dilalui truk-truk pemgangkut CPO Sawit dan bahan tambang batubara bertonase besar, akibatnya jalan akan hancur atau rusak lagi.

Saya sempat berpikir mengapa konsultan perbaikan jalan raya Provinsi dan atau jalan Nasional tidak mendahulukan sistem drainase air kiri-kanan badan jalan dengan membangun parit atau selokan. Maksudnya apa mereka berbuat begitu, saya orang awam jasa kontruksi kurang paham. Tetapi mereka pejabat mungkin berpikir lain.

Dengan jalan cepat rusak, proyek sapras yang baru dimunculkan lagi. Hampir semua orang mengerti, proyek-proyek fisik bersumber dananya dari APBD maupun APBN adalah sumber pemasukan dana pembacakan dari para elite politik pusat dan mungkin juga ikut lokal  yang tengah berkuasa, alias sumber dana melalui kolusi dan korupsi.

Setiba di rumah, saya ke belakang rumah peningalan orangtuaku. Saya sudah melihat langsung bahwa bangunan turap tebing longsor di Desa Kp Baru Timur Cerenti sedang dibangun. Menurut informasi bahwa pekerjaannya belum selesai. Yang baru terbangun awal adalah bangunan semen beton turap penahan air deras sungai Kuantan.

Setelah lebaran Haji 2023 nanti akan dilanjutkan pekerjaan fisiknya diatas dan dibawahmya. Kabar yang tidak enak didengar kontraktor yang lama, tidak lagi meneruskan pekerjaannya lagi dan kemudian diganti oleh kontrakan yang baru. Hal ini disinyalir kinerja kontruksinya agak “buruk”?

Dengan adanya protek turap penahan tebing longsor dengan menggunakan dana APBN sekitar Rp 3 miliar lebih. Maka belakang rumah omakku kini lanscapenya mengalami jauh berubah. Bangunan lama dan rumah tua peninggalan bpk ongaku H Ahmad Kahar sudah dirobohkan dan hilang dijadikan jalan masuk alat-alat berat dan coran semen dan tiang  besi beton.

Halaman belakang rumah, ada ruang agak lapang dengan pemandangan alam berupa daerah aliran sungai Kuantan yang indah dilihat dari dan ke arah pulau Tongah, desa pulau Jambu dan ikuak. Sikakak , daerah Sianyir, nampaknya tetap indah-menawan (berestetika) dan subhanallah rancak bana.

Bagus lokasinya untuk dijadikan  tongkrongan kaum muda, generasi millenial untuk bersamtai di tebing DAS Kuantan sambil menyeruput minuman kopi dan sajian aneka masakan kuliner lainnya ala Cerenti.

Seandai nanti kontruksi turap penahan longsor itu telah selesai dibangun, maka perlu dibuat resto Cafe Millenia Cerenti Madani di areal lokasi bagian belakang rumah Tua-Soko orangtuaku di daerah Bukit Gudang Desa Kampung Baru Timur Kecamatan Cerenti.

Usulan membangun turap untuk menyelamatkan badan jalan raya Pku-Rengat dan menyelamat sejumlah rumah penduduk termasuk Rumah Tua-Soko warisan orangtuaku, sudah lama saya suarakan dengan tulisan baik di medsos, dan tulisan buletin. Canang IKC se Jabodetabek yang saya pimpin, maupun dengan  cara lobi-lobi meyakinkan  para pejabat dan anggota DPRD dan DPR RI agar turap segera dibangun agar tak mengundang bencana kemanusiaan  yang lebih parah dan lebih besar di kemudian hari.

Belasan tulisan krititis dan analitik saya sajikan di medsos agar dibaca para pemangku kepentingan (stakeholders).

Alhamdulillah kini nampaknya membuahkan hasil seperti yang saya lihat langsung, Ahad 25 Juni 2023 ketika saya baliak ke kampung halaman Cerenti untuk berziarah ke makam kedua orangtua, berlebaran haji dan berqurban tahun 1444 H /2023 M sekarang ini. Bangunan beton penahan arus sungai sudah terbangun kokoh, mudah-mudahan tahan lama dan selamanya.

Tadi sore di teras belakang rumah sambil santai melihat pemandangan DAS Kuantan, saya sudah sampai gagasan membangun Cafe Millenial Cerenti Madani tersebut kepada adikku Latifah  Arsyad S.Sos. mantan Camat Cerenti.

Insya Allah semoga  bisa terwujud dalam waktu dekat ini sebagai sarana rekreasi alam dan sarana kuliner masyarakat Cerenti lhususnya dan masyarakat Kuansing pada umumnya.
Tigo tali sapilin ” basatu nagori maju”
Syukron barakallah, Aamin.
Wassalam

Penulis:
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, MSi
(Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat Sosial)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version