Bogor | Jurnal Bogor
Pernyataan politikus PDIP FX Rudy bahwa Presiden Joko Widodo tidak bangun dinasti karena sudah beda KK (kartu keluarga) dengan Kaesang Pangarep membuat geli, sekaligus mempertanyakan logika dari jawaban tersebut.
“Perasaan kita digoblokin terus ya,” ujar seorang netizen dikutip dari RMOL, Sabtu (17/6/2023).
Seorang warganet lain dengan akuk @doey_anti juga bertanya-tanya, “Klo sudah beda KK apakah beda dengan hubungan darah ayah dan anak juga??”.
“Cerdas sekali penjelasannya bapak,” ujar netizen lainnya.
Berdasarkan keterangan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), dinasti memiliki arti, “keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga: pemerintah.”
Konteksnya yakni satu keluarga dalam pemerintahan atau kerajaan yang sama. Sementara arti keluarga yakni bisa diartikan, sebagai ibu dan bapak beserta anak-anaknya seisi rumah.
Arti yang lain yakni satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat. Tidak disebutkan bahwa karena beda KK menjadi bukan satu keluarga.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo buka suara terkait niat Kaesang Pangarep yang ingin jadi Depok 1 dan dikaitkan dengan isu dinasti politik. “Gini lo, kalau politik dinasti itu masih dalam satu keluarga,” kata FX Rudy, Jumat (16/6/2023).
Menurutnya, dinasti politik itu kalau Kaesang masih dalam satu kartu keluarga (KK) dengan Presiden Jokowi. Namun, ia mengungkapkan sudah ada pemisahan KK Kaesang dengan Jokowi serta anak-anak lainnya.
“Tau keluarga? KK itu lo, kan sekarang kan bapak presiden sendiri, tinggal bapak (Jokowi) dan ibu (Iriana Jokowi yang satu KK), mas Kaesang sudah KK sendiri, mas wali KK sendiri, mbak Kahiyang sudah KK sendiri,” katanya
“Saya masih punya keluarga anak saya satu masih ada yang empat sudah keluarga sendiri. Jadi kalau menyangkut pautkan mas Kaesang menggunakan kaos apa dan sebagainya itu hak setiap warga negara untuk menentukan pilihannya,” katanya menambahkan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengungkapkan warga tak harus memilih Kaesang Pangarep apabila tak menyukai sosok anak bungsu presiden Joko Widodo tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Gibran ketika ditanya awak media apakah tidak takut jika Kaesang maju Depok 1 disebut sebagai dinasti politik. “Wis males i jawabe, soale aku mbolan mbaleni terus (sudah males jawabnya, soalnya sudah mengulang-ulang terus),” kata Gibran ketika ditemui di balai kota Solo, Rabu (14/6/2023).
Putra sulung presiden Joko Widodo tersebut mengungkapkan bahwa warga yang tak suka dengan Kaesang berhak untuk tidak memilihnya. Sebab tak ada keharusan untuk memilih Kaesang.
“Intine nek ngak seneng, ngak suka kaesang, gak usah dipilih. Gak ada kewajiban kok untuk milih Kaesang ya,” katanya.
** yev