Sukamakmur | Jurnal Bogor
Kondisi pembelajaran kelas jauh SDN Sukamulya 02 di Desa Sukamulya, Sukamakmur, Kabupaten Bogor memprihatinkan. Para siswa harus melakukan pembelajaran di teras masjid yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah mereka. Akibat kerusakan yang cukup fatal pada sekolah tersebut, dua ruang kelas tidak bisa digunakan hingga mengakibatkan siswa-siswi di kelas tersebut harus belajar ngemper di lantai masjid dan rumah warga.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni naik pitam dan mengatakan hal tersebut sudah sangat mencoreng Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Ini seharusnya tidak terjadi di Kabupaten Bogor, mencoreng muka Pemda, Bupati, terutama Dinas Pendidikan. Apalagi jika siswa harus sampai memakai teras masjid dan rumah warga untuk belajar,” ucap Fathoni sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor, Rabu (03/05).
Politisi PKS tersebut menyebutkan sudah berkali-kali menyampaikan kepada pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor agar memperhatikan ruangan kelas sesuai kebutuhan belajar mengajar.
“Saya akan meninjau langsung kesana untuk melihat semuanya. Persoalan ini sungguh sangat mencoreng Pemerintah Daerah. Apalagi keadaan seperti ini sudah berjalan lama, ini pembiaran namanya,” kesal Aleg yang berasal dari dapil 2 tersebut.
Sementara, salah seorang murid SDN Sukamulya 02 kelas jauh, Iis Ariska hanya berharap gedung sekolahnya kembali dibangun agar mendapatkan tempat yang layak untuk kegiatan belajarnya.
“Saya bersama rekan saya yang lain, hanya berharap adanya pembangunan kembali gedung sekolah yang sudah ambruk,” harapnya.
Dirinya pun pasrah jika harus belajar di teras masjid, bahkan tidak jarang teras rumah warga pun dipakai untuk kegiatan belajar mengajar dengan alat seadanya.
“Iya belajar di teras masjid aja, kadang dibagi-bagi dengan siswa lainnya yang belajar di teras rumah warga. Semoga segera diperbaiki karena kami pun ingin belajar di kelas seperti siswa normal pada umumnya,” keluhnya.
Untuk diketahui, kelas jauh SDN Sukamulya 02 merupakan sekolah yang berada di atas pegunungan, mengingat jarak warga dari kediaman mereka menuju SDN Sukamulya 02 yang berada di pusat kota mencapai 10 KM. SDN Sukamulya 02 sendiri sudah ambruk selama 3 bulan terakhir rata dengan tanah.
** Nay Nuráin